Jakarta, Gatra.com - Pada tahun 2018, World Bank mengumumkan bahwa lebih dari 95 juta penduduk Indonesia masih belum terjangkau produk bank (unbanked population). Sementara pada Januari 2019, We Are Social menyatakan bahwa pengguna gawai (smartphone) telah mencapai 60% penduduk Indonesia. Hal itu membuat Bank DBS dan Home Credit Indonesia memutuskan untuk bekerja sama di bidang finansial pada Kamis (9/5).
“Kami melihat kesenjangan angka unbanked population. Melalui kerja sama ini, kami menyediakan solusi keuangan bagi masyarakat, yaitu dengan menyediakan pinjaman kepada masyarakat,” kata Wawan Salum, Director Consumer Banking Group PT. DBS Indonesia.
Baca juga: Sampah di Hari Bumi, Bank DBS Galakkan “Recycle more, Waste less”
Dalam kerja sama ini, Bank DBS dan Home Credit memberikan pembiayaan bersama atas fasilitas kredit. Nantinya, fasilitas itu akan diberikan kepada pelanggan Home Credit dengan porsi pembiayaan, syarat, dan kondisi yang telah ditentukan sebelumnya.
Saat mengajukan pinjaman pun, masyarakat tidak perlu lagi repot datang ke kantor cabang Bank DBS. Cukup dengan menginstal aplikasi dan mengikuti langkah-langkah yang telah disediakan, masyarakat akan langsung dapat melakukan pinjaman.
Baca juga: DBS: Perlambatan Ekonomi Tiongkok dan AS Akan Berimbas ke Indonesia
Melalui kerja sama ini, nantinya masyarakat dapat melakukan pinjaman untuk pembelian berbagai barang seperti handphone, barang-barang elektronik, bahkan furniture.
“Untuk limitnya, peminjaman untuk barang-barang elektronik sebesar Rp25 juta. Sedangkan untuk furniture, limit mencapai Rp50 juta,” kata Jaroslav Gaisler, CEO PT. Home Credit Indonesia menyampaikan jumlah maksimal pinjaman yang dapat diajukan oleh masyarakat.