Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyambut kedatangan Wakil Presiden Argentina, Gabriela Michetti. Michetti tiba di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB.
Kunjungan Michetti ke Kemenko Perekonomian untuk membicarakan kerja sama bilateral kedua negara. Namun, pertemuan keduanya bersifat tertutup.
Kendati begitu, Darmin menjelaskan bentuk kerja sama kedua negara selama ini. "Kita sebenarnya [kerja sama] perdagangannya belum banyak dengan mereka. Ini adalah negara yang lebih fokus kepada agrikultur dan machine agriculture. Agrikulturnya termasuk peternakan," jelas Darmin selepas pertemuan dengan Michetti, Rabu (8/5).
Baca Juga: Argentina dan Kementan Sepakati Kerja Sama Teknologi Pertanian
Darmin melanjutkan, kondisi ekonomi Argentina dengan Indonesia sebenarnya tak jauh berbeda. Kedua negara memang menjaring pasar untuk mendongkrak neraca perdagangan.
"Tahun lalu perdagangan kita dengan dia, mencapai Rp1,68 miliar ekspor impornya. Dari angka itu, kita defisitnya Rp1,2 miliar. Jadi kalau enggak salah ekspor dia ke kita itu Rp1,4 miliar, ekspor kita ke sana itu cuma Rp250 juta," papar Darmin.
Ekspor Indonesia ke Argentina begitu beragam, mulai dari karet dan produk karet, alas kaki dan produk alas kaki, mesin hingga peralatan listrik. Namun, produk yang beragam itu tak begitu bernilai tinggi.
Baca Juga: Kekhawatiran Perang Dagang Sebabkan Ekspor Cina Turun di April
"Itu kalau diambil 4 terbesar, jumlahnya hanya Rp200 juta. Sementara dia, sangat fokus pertanian walau ada industrinya. Nah satu produk saja nilai ekspornya sampai Rp1 miliar ke kita. Produknya itu makanan ternak dan umumnya sereal," jelas Menko.
Atas kondisi tersebut, Darmin mengaku pemerintah tak bisa begitu saja membatasi barang masuk dari Argentina. Darmin menegaskan, langkah yang paling tepat adalah menaikkan barang atau jumlah ekspor Indonesia.
"Kita bisa menaikkan ekspor kita, tapi usahanya tentu lebih banyak karena jumlahnya per komoditi kecil-kecil totalnya, Rp45-50 juta. Kalau dia, makanan ternak itu bisa Rp980 juta," terangnya.
Darmin menambahkan, pemerintah harus fokus menambah jumlah produk yang kerap diekspor ke Argentina. Namun, ia menambahkan beberapa produk tambahan. Misalnya buah-buahan tropis yang memang tidak dimiliki Argentina. Selama ini, buah tropis Indonesia banyak diekspor ke Cina.