Banda Aceh, Gatra.com - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Helvizar Ibrahim mengatakan, pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh selama ini sudah berjalan sangat baik, dan berada dijalur yang benar. "Meski demikian, langkah-langkah pembenahan tetap harus dilakukan agar pelaksanaan Syariat Islam semakin baik di masa mendatang," ungkapnya.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela pertemuan antara Pemerintah Aceh dengan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allester Cox dan rombongan, di Ruang Rapat Sekda Aceh, Rabu (8/5).
Dikatakannya, upaya pembenahan harus terus dilakukan dengan melibatkan lembaga dan tokoh masyarakat. "Keterlibatan lembaga adat harus lebih ditingkatkan, dan keterlibatan tokoh adat harus diperkuat," tegasnya.
Pihak Pemrov Aceh, kata Helvizar, siap membuka diri untuk keterlibatan The Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD) dalam pembenahan sisi penguatan penegakan hukum Islam, terutama yang terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujarnya
Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allester Cox mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan masukan teknis kepada aparatur terkait pelaksanaan peradilan yang berpihak kepada perempuan dan anak.
"Program Pemerintah Australia adalah membantu peningkatan kapasitas aparatur terkait pelaksanaa peradilan yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujarnya.
Ia juga menyatakan, pihaknya tidak melakukan intervensi apapun. Seluruh narasumber yang dihadirkan merupakan para senior dan ahli yang selama ini bekerja di Aceh.
"Seluruh bahan yang digunakan juga berbasis pada kearifan lokal Aceh. Metodenya lebih pada berbagi informasi dan pengalaman. Tujuannya hanya memberikan masukan teknis," ungkap Allester Cox.