Havana, Gatra.com - Aktivis Hak-hak Gay Kuba mengecam keputusan pemerintahan Kuba yang membatalkan parade di tahun ini. Para aktivis menuduh pemerintah telah merampas platform utama mereka di saat penting ketika negara Karibia itu berdebat untuk melegalkan pernikahan sesama jenis.
Pusat pendidikan seks nasional (Cenesex) yang berada di bawah langsung pemerintahan, telah mempelopori kemajuan dalam hak-hak lesbian, gay, bisexual, dan Transgender (LGBT) dalam beberapa tahun terakhir, mengumumkan pada Senni (6/5) bahwa mereka tidak akan menyelenggarakan kegiatan Parade Conga tahunan mereka yang ke-12.
Cenesex, yang di kepalai oleh Mariela Castro, Putri dari Partai Komunis Raul Castro mengungkapkan, ketegangan internasional dan domestik menjadi alasan utama parade tidak dapat dilaksanakan secara sukses. Pemberhentian tersebut tidak disertakan keterangan lebih lanjut sehingga membuat rakyat Kuba berspekulasi terkait pembatalan parade tersebut.
“Kami pikir parade tersebut sudah disetujui. Bentuk penolakan tersebut membuat kami seperti kembali dimasukkan ke dalam lemari, sebagai tanda bahwa kami tidak diterima. Namun, harapan itu masih ada dan kita akan memperjuangkannya,” ungkap Aktivis LGBT Kuba Norge Espinosa seperti dilansir Reuters, Rabu (8/5).
Pemerintah Kuba sudah lama mengontrol ruang publik dan hanya mengizinkan beberapa kegiatan selain yang menyatakan dukungann terhadap pemerintah. Namun, parade Conga menjadi sebuah pengecualian karena kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan rutin.
Kuba sendiri telah menjadi pemimpin regional dalam hak-hak LGBT dalam beberpa tahun terakhir, umumnya di Kepulauan Karibia yang di beberapa negaranya masih mempunyai undang-undang terkait anti Sodomi. Hal tersebut menjamin hak-hak seperti operasi perubahan jenis kelamin gratis, meskipun menunda keputusan lain seperti pernikahan sesama jenis.
Beberapa Aktivis LGBT masih berusaha mengorganisir kegitan alternatif pengganti parade Conga yang dijadwlkan akan berlangsung Sabtu (8/5). Beberapa aktivis juga berspekulasi bahwa pemerintah membatalkan Parade Conga karena tidak ingin ada sebuah forum yang bisa menjadi pengkritik kebijakan pemerintah, apalagi saat ini pemerintahan Kuba sedang berkonfrontasi dengan pemerintahan Donald Trump.
Banyak orang percaya bahwa keputusan itu dibuat bermotivasi atas reaksi masyarakat atas dorongan pemerintah Kuba untuk mengubah konstitusi yang akan membuka jalan dikabulkannya pernikahan sesama jenis.