Seoul, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya mendukung kegiatan kemanusiaan Korea Selatan untuk membantu Korea Utara dalam meringankan permasalahan krisis pangan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh kantor Presiden Moon Jae-in dari Korea Selatan, Selasa (7/5). Baca juga: Korut Tes Rudal Lagi, Trump Kontak PM Jepang
Seperti dilansir New York Times, Trump dan Moon juga mendiskusikan tentang laporan dari Program Pangan Dunia (World Food Program) yang didirikan Food Agriculture Organization (FAO) yang dirilis pekan lalu.
Dimana dalam rilis tersebut, badan bantuan PBB memperingatkan ada sekitar 40% populasi Korea Utara membutuhkan bantuan pangan dampak karena panen terburuk mereka selama satu dekade.
Trump mengungkapkan kesediaannya membantu Korea Utara saat dirinya dan Moon berbicara melalui jaringan telepon pada Selasa Malam. “Presiden Trump menilai bantuan pangan kepada Korea Utara dirasa sangat tepat dan positif,” ungkap Juru bicara Presiden Moon, Ko-Min Jung. Baca juga: Korut Tembakkan Rudal, Seoul dan Washington Waspada
Upaya ini dalam rangka mencanangkan cara untuk membawa Korea Utara kembali ke meja perundingan untuk denuklirisasi. “Kedua Pemimpin berusaha mencegah Korea Utara keluar dari jalur dialog denukrilisasi dan berupaya melanjutkan dialog sesegera mungkin,” kata Ko-Min Jung.
Sebagai informasi, pembicaraan tentang nuklir antara Pejabat Korea Utara dan Amerika Serikat sampai saat ini belum mencapai kata sepakat untuk melanjutkan pembicaraan. Namun, dengan hanya diluncurkannya proyektil jarak pendek, Kim Jong Un memberikan sinyal belum mau menyerah dalam membangun dialog dengan Amerika Serikat.
Trump berulang kali mengutip morarotium Kim Jong Un tentang uji coba nuklir dan rudal jarak jauh sebagai alasan untuk melanjutkan negosiasi diplomatik dengan Korea Utara. Baca juga: Presiden Trump Ambil Alih Proses Negosiasi dengan Korut
Korea Selatan dan Amerika Serikat memanfaatkan segi bantuan kemanusiaan sebagai intensif untuk mengurangi ketegangan dan mengembalikan Korea Utara ke jalur dialog. Namun, beberapa pejabat Amerika mulai skeptis dengan pendekatan ini.
Mereka menilai Korea Utara seharusnya mengakomodir masalah pangan mereka dengan uang yang mereka punya dibanding harus menghabiskannya di bidang pembangunan senjata nuklir. Baca juga: Targetkan Denuklirisasi Januari 2021, AS Bertemu Korut Pekan Depan