Banda Aceh, Gatra.com - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan, pihaknya terus melaukan berbagai upaya dalam menurunkan angka kemiskinan di Provinsi itu. Karena berdasarkan data saat ini kemiskinan Aceh masih berada di atas rata-rata nasional.
“Salah satu penyebab kemiskinan masih relative tinggi di Aceh karenakan kurang masuknya investasi besar di Provinsi paling ujung barat Indonesia tersebut,” ungkap Nova di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa (7/5).
Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan kerja Wakil Duta Besar Austarlia untuk Indonesia, Allaster Cox, dalam rangka memperkuat kerjasama program pembangunan yang didanai Pemerintah Australia, seperti peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, keadalian hukum terhadap perempuan dan anak, hingga memperkuat kapasitas aparatur pemerintah.
Ia juga mengungkapkan, Aceh akan flat perjalanannya kalau tidak ada investasi. Jadi tidak mungkin meningkatkan kesejahteraan itu menggunakan dana APBN maupun APBA. “Itu (APBA) hanya stimulan, supaya negeri ini tidak shutdown, untuk adanya pertumbuhan ekonomi itu harus ada investasi,” ungkap Nova.
Dalam rangka menggenjot perekonomian Aceh, kata Nova, pihaknya beralih untuk mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) yang dimiliki masyarakat. Pengembangan tersebut dilakukan melalui permodalan, membina hingga menyediakan alat produksi.
“Saya sedang melakukan pilot project terhadap IKM ini, secara massif dan dilakukan sekarang juga,” ujar Nova.
Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur juga menyampaikan pengelolaan dana otonomi khusus di Aceh. Dana tersebut digunakan Pemerintah Aceh dengan baik dan terarah agar bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut dia, Aceh masih memerlukan dana otsus dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan kami berharap dana tersebut harus dilanjutkan setelah pada 2027 mendatang.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox mengatakan, salah satu program kerja sama antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Aceh adalah KOMPAK (kolaborasi masyarakat dan pelayanan untuk kesejahteraan).
“Kompak merupakan kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia yang mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi kemiskinan melalui peningkatan pelayanan dasar dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat miskin dan rentan,” ujarnya.
Menanggapi keinginan Plt Gubernur mengembangkan IKM Aceh, kata dia, Pemerintah Australia melalui KOMPAK juga telah melakukan pembinaan terhadap perempuan di salah satu kecamatan di Aceh Barat.
“Pembinaan masyarakat khususnya perempuan yang telah dilakukan yakni memanfaatkan eceng gondok untuk disulam menjadi tas dan bahan lainnya. Kini, produk kerajinan tangan tersebut telah dipasarkan di Pasar Sarinah,” katanya.