Surabaya,Gatra.com- Sidang lanjutan kasus ujaran "idiot" oleh musikus sekaligus politisi Partai Gerindra, Ahmad Dhani dengan agenda pembacaan pleidoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Surabaya, berlangsung pada Selasa (7/5).

Saat turun dari mobil yang mengantarnya dari Rutan Medaeng, Surabaya, Dhani sempat melontarkan pesan kepada para tokoh yang tidak dia sebut namanya untuk berani menghadapi segala bentuk ancaman.

Dhani yang tiba di PN Surabaya, pukul 13.35 WIB, kemudian menyinggung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto. "Kepada para tokoh jangan takut kepada ancaman Wiranto soal rekayasa hukum," kata Dhani sambil berjalan menuju ruang Cakra PN Surabaya, tempat biasa Dhani mengikuti persidangan.

Ia menegaskan bahwa kebenaran harus ditegakkan meskipun resiko yang dihadapi adalah masuk penjara. "Katakanlah yang hak, hak. Batil, batil. Gak usah takut penjara. Barengan sama saya di penjara," tegas Dhani.

Setelah mengikuti persidangan dengan agenda pembacaan pleidoi itu, Jaksa Penuntut Umum bakal menanggapi pleidoi Dhani secara tertulis pada Selasa, (14/5) depan. "Terima kasih majelis, kami akan tanggapi secara tertulis. Kami mohon waktu, hingga pekan depan," ujar Winarko, salah satu JPU.

Sebelumnya, Wiranto mengatakan pemerintah berencana membentuk tim hukum nasional untuk merespons tindakan, ucapan, maupun pemikiran tokoh yang mengarah ke perbuatan melawan hukum. 

Dengan adanya tim tersebut, Wiranto menyebut pemerintah tidak akan memberi ruang bagi tokoh yang melanggar dan melawan hukum. Wiranto menjelaskan tim tersebut nantinya akan berisi para pakar hukum tata negara dan akademisi dari berbagi perguruan tinggi. Ia mengaku telah mengundang dan mengajak mereka bicara terkait pembentukan tim tersebut. 

Reporter: Muhammad Rizky

Editor: Bernadetta Febriana