Colombo, Gatra.com - Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengungkapkan, para wisatawan kini aman berwisata di negara pulau di Samudera Hindia itu. Pasalnya 99% tersangka pelaku serangan Minggu Paskah terhadap sejumlah gereja dan hotel telah ditangkap.
Selain itu, seperti dilaporkan TIME, Rabu (8/5), disebutkan bahwa bahan-bahan peledak yang mereka miliki telah disita.
Lebih dari 250 orang tewas dalam serangkaian aksi pemboman bunuh diri terkoordinasi yang dilakukan para militan Sri Lanka terhadap gereja-gereja yang sedang merayakan Paskah, dan hotel-hotel mewah di ibukota, Kolombo, yang populer dengan turis-turis asing. Puluhan orang asing tewas dalam insiden itu.
Sirisena mengatakan, dirinya tidak diberitahu bahwa pemerintahnya sebetulnya telah mendapat informasi intelijen terkait serangan itu. Saat terjadi serangan, ia sedang dalam perjalanan pribadi ke Singapura. Sekembalinya dari perjalanan itu Sirisena menuntut pengunduran diri menteri pertahanan dan kepala dinas kepolisian negara itu.
“Aksi kekerasan itu bukan masalah spesifik bagi Sri Lanka melainkan terorisme global,” jelasnya.
Pihak kepolisian Sri Lanka mengungkapkan, dua kelompok yang sebelumnya tidak begitu terkenal yakni Jemaaah Tauhid Nasional dan Jammiyathul Millathu Ibrahim, berkonspirasi melancarkan serangan tersebut.
Mereka juga menyatakan, Zahran Hashim, seorang ulama radikal dari bagian timur negara itu, kemungkinan memimpin serangan itu, dan merupakan salah satu dari sembilan pembom bunuh diri dalam serangan Minggu Paskah.