Jakarta, Gatra.com - Tim atletik Indonesia tetap latihan meskipun dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan dalam kejuaraan dunia International Association of Athletics Federations (IAAF) World Relays 2019 di Yokohama dan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang.
Ada 6 orang yang berangkat, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, Muhammad Abina Bisma, serta dua pelari cadangan Joko Kuncoro Adi dan Adi Ramli untuk menghadapi kejuaraan di Jepang.
"Saya kira kami sudah biasa ya, karena mereka sudah lama di sini. Tiap tahun selalu ada puasa, hanya latihan di Jakarta tetap puasa tapi agak dikurangi, sesuai dengan keadaan," ungkap Pelatih Pelatnas Atletik Indonesia, Eni Nuraini di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (7/5).
Hal tersebut bisa dilakoni di dalam negeri, berbeda ketika keluar negeri. Biasanya puasa dibatalkan dan akan diganti setelah lebaran Idulfitri nanti.
"Kalau untuk berangkat keluar (negeri), mereka biasanya buka puasa dulu, nanti setelah itu bayar (ganti hari puasa setelah lebaran)," imbuh Eni.
Hadir dalam latihan ini Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan. Ia mengawasi jalannya latihan dan juga sesekali berbincang dengan para atlet.
Ia mengatakan jika atletik untuk bisa masuk dalam kejuaraan estafet, sebab hanya ada 16 tim dari 200 lebih negara. Untuk itu, PB PASI terus mencari bibit unggul untuk kemudian dikembangkan menjadi pelari andal.
"Lebih mudah bulu tangkis cuma 60 negara, kalo kita 200 lebih negara. Oleh karena itu kita sekarang mencoba punya stok lebih banyak remaja dan junior, jadi kalau ada apa-apa dengan tim utama ada penggantinya," ungkap Bob.