Jakarta, Gatra.com- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memprediksikan sekitar 58% calon pemudik akan menggunakan jalan tol. Untk antisipasi kepadatan, akan diberlakukan one way sistem.
Berdasarkan evaluasi pada tahun sebelumnya titik kemacetan berada pada titik Jakarta-Cikampek. Mengantisipasi hal tersebut, Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II Badan Pengatur Jalan Tol, Joko Santoso, berencana akan menggeser gerbang tol Cikarang Utama ke Cikampek Utama pada kilometer 60 dan 70.
"Selanjutnya, akan diberlakukan one way sistem, pemudik yang menggunakan jalan tol, seluruhnya akan ke arah jawa dari kilometer 29-262. Teknisnya akan dijelaskan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat deklarasi," jelas Joko saat menghadiri acara Diksusi dan Peluncuran Buku Mudik Minim Polemik di Hotel Ibis, Jakarta Timur, Selasa (7/4).
Baca juga: Mudik Lebaran 2019, Tol Trans Jawa Direncanakan Satu Arah
Secara teknis diberlakukannya one way system ini dilakukan karena kesuksesan pada tahun sebelumnya dan dianggap bisa menjadi solusi secara cepat. Sehingga dari koordinasi kepada pihak terkait akan dilakukan one way system ke arah jawa.
Joko mengimbau pemudik untuk mempersiapkan logistik dan fisik pada saat melakukan perjalanan. Menurut data yang diperolehnya, dari 58% pemudik yang menggunakan jalan tol, sekitar 28,90% adalah mobil dan 16,70% merupakan bus.
"Kami akan memperbaiki sistem di rest area. Seperti ketersediaan bahan bakar minyak mobile dan toilet mobile yang akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," jelasnya.
Menurut Pengamat Transportasi dan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), Dharmaningtyas, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan selalu melakukan survey sebelum dan sesudah Lebaran. Menurutnya tol fungsional juga merupakan opsi untuk mengurai kemacetan dan ia berharap brexit tidak terulang seperti pada tahun 2016.