Pekanbaru, Gatra.com - Wali Kota Pekanbaru Firdaus, melarang bioskop di Pekanbaru menayangkan Film "Kucumbu Tubuh Indahku".
Larangan ini menambah daftar panjang penolakan ini di daerah setelah Kota Depok dan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat yang sudah lebih dulu "mengharamkan" film ini diputar di daerahnya.
"Kami sudah terbitkan surat edaran untuk seluruh bioskop di Pekanbaru untuk tidak memutar film itu," ujar Walikota Pekanbaru, Firdaus, kepada Gatra.com, Selasa (7/5).
Firdaus menyebut, film itu tidak layak ditonton oleh masyarakat di Kota Pekanbaru yang madani. Sebab sesuai hasil analisa "orang-orang dekatnya", film itu bisa mempengaruhi cara pandang atau perilaku masyarakat terhadap kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
"Saya belum pernah lihat film itu, mungkin ada konten yang mendidik. Tapi masyarakat lebih melihat konten LGBT yang negatif dalam film ini. Biar banyak penghargaan di luar, kalau film ini lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya lebih baik jangan ditayangkan," katanya.
Meski mendapat penolakan di sejumlah daerah, film ini sebenarnya sudah memenangkan sejumlah penghargaan. Katakanlah Asia Pacific Screen Award, film terbaik Festival Des 3 Continents Nantes 2018 dan masuk dalam seleksi Festival Film International di Venesia.
Film garapan Garin Nugroho yang sudah dirilis pada 18 April 2019 lalu ini menceritakan tentang perjalanan penari Lengger Lanang bernama Juno yang diperankan Muhammad Khan di sebuah desa kecil di Jawa.
Ada serangkaian perjalanan hingga Juno memilih jadi penari pria yang berdandan layaknya wanita.