Home Kesehatan DBD, Enam Warga Riau Meninggal

DBD, Enam Warga Riau Meninggal

Pekanbaru, Gatra.com - Dari Januari hingga April tahun ini, sudah 6 orang meninggal di Riau akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat, dari jumlah itu, 2 korban meninggal pada bulan Januari dan sisanya meninggal pada bulan Februari. 

"Adapun 6 korban yang meninggal dunia itu berasal dari Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu (Rphul) dan Kota Dumai," rinci Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada Gatra.com, Selasa (6/5).

Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama kata Mimi, jumlah penderita DBD di Riau mengalami peningkatan.

"Tahun lalu di bulan April, jumlah penderita DBD di Riau hanya 298 kasus. Namun di tahun ini naik hingga 696 kasus," jelasnya.

Dari 12 kabupaten/kota yang ada di Riau, 10 daerah mengalami kenaikan kasus DBD. Sementara dua daerah lain turun. Adapun daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD tersebut antara lain Kota Pekanbaru dari 100 kasus menjadi 147, Kampar 36 kasus menjadi 48 kasus, Rokan Hulu 25 kasus menjadi 58, Pelalawan dari 8 menjadi 22 kasus dan Indragiri Hulu (Inhu) dari 1 menjadi 113 kasus.

Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sebelumnya 15 menjadi 25 kasus, Bengkalis dari 8 menjadi 110 kasus, Kota Dumai dari 32 menjadi 52 kasus, Kabupaten Siak dari 15 menjadi 56 kasus serta Rokan Hilir (Rohil) dari 9 menjadi 24 kasus. 

"Dua daerah yang mengalami penurunan kasus antara lain Kuantan Singingi (Kuansing) dari 36 menjadi 31 kasus, dan Kepulauan Meranti dari 13 turun menjadi 10 kasus," rinci Mimi.

Dari kenaikan kasus tadi Mimi berharap masyarakat mau bersama-sama dengan dinas kesehatan memberantas dan mencegah penyebaran penyakit DBD itu.

Cara yang paling sederhana adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dimulai dari lingkungan rumah masing-masing. PSN harus difokuskan pada tempat-tempat yang disukai nyamuk Aedes Aegypti.

"PSN musti difokuskan pada genangan air yang tidak bersentuhan dengan tanah secara langsung. Seperti bak kamar mandi, tempat penampungan air, air pembuangan kulkas, tempat minum burung, pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya), atau barang bekas di sekitar rumah," katanya.

Pada tempat-tempat tersebut kata Mimi, sebisa mungkin harus dipastikan tidak ada jentik nyamuk. Sebab satu jentik nyamuk betina, dalam 12-14 hari akan berubah menjadi nyamuk dewasa. Dan satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur bisa mencapai 100-150 butir.

 

901