Solo, Gatra.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo terus memantau harga bahan pokok di bulan Ramadan ini. Beberapa komoditas, termasuk petai, dipetakan agar tidak terjadi lonjakan harga dan inflasi.
Kepala Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Bank Indonesia Surakarta Bakti Artanta menyatakan pada awal Ramadan harga-harga cenderung naik. Untuk itu BI Surakarta bersama TPID Surakarta mengantisipasi harga-harga pemicu inflasi.
"Biasanya penyumbang inflasi di bulan Ramadan dari tahun ke tahun yakni bawang putih, telur ayam ras, dan tiket pesawat terbang. Tahun lalu tambah satu komoditas lagi yang menyebabkan inflasi saat Ramadan, yakni petai," ucap Bakti usai menggelar inspeksi mendadak harga bersama TPID Surakarta di Pasar Gede, Selasa (7/5).
Berdasarkan pantauan TPID, harga bawang putih sudah turun. Ada gradasi harga dari beberapa pedagang. "Sudah terlihat ada penurunan harga bawang putih. Kalau yang masih tinggi biasanya pedagang menghabiskan stoknya," jelasnya.
Padahal bulan April lalu bawang putih menjadi penyebab utama inflasi di kota Solo. "Bulan April inflasinya tergolong tinggi, yakni 0,68 persen. Padahal sebelumnya inflasi di kota Solo hanya 0,29 persen," ucap Bakti.
Namun saat ini BI Surakarta mewaspadai kenaikan harga petai. Komoditas ini memang tidak tergolong dalam kebutuhan pokok masyarakat. Namun di bulan Ramadan hingga lebaran, petai menjadi komoditas yang dicari masyarakat.
"Dari pantauan kami petai sudah mengalami kenaikan, per buah harganya Rp2 ribu menjadi Rp4 ribu. Makanya kami akan mengantisipasinya," ucap Bakti.