Kulonprogo, Gatra.com -Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai beroperasi pada Senin (6/5). Guna menarik penumpang atau wisatawan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menyiapkan suatu program.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno saat berada di BIY pada Selasa (7/5). "Dari sini saya juga ingin ke (Candi) Borobudur. Saya ingin tahu berapa jauh dari Borobudur. Karena kami harus membuat program yang menarik untuk para penumpang," katanya.
Program tersebut salah satunya ditujukan kepada wisatawan Nusantara dan internasional yang tertarik datang ke Candi Borobudur atau lokasi wisata sekitarnya melalui BIY.
"Kalau masyarakat yang tinggal di Yogyakarta merasa Bandara Adisutjipto lebih dekat, ini yang harus kami pikirkan bagaimana nanti programnya. Membuat program bagaimana nyamannya mereka, sehingga tertarik untuk mendarat di Kulonprogo," katanya.
Rini beserta rombongan mendarat menggunakan pesawat Citilink pada Selasa (7/5) siang. Sesampai di BIY, ia sempat berbelanja makanan dan oleh-oleh yang dijajakan di kompleks bandara baru itu.
"Tadi saya mencoba naik Citilink dari Halim Perdanakusuma Jakarta untuk mendarat di Yogyakarta International Airport. Sekarang tiap hari ada (pesawat komersial di BIY). Jadi saya ingin mencoba. Alhamdulillah tadi berjalan lancar, landing bagus," katanya.
Rini menyebut, meski dalam proses pembangunan, ia ingin bandara beroperasi minimum. Ia pun mengapresiasi penggunaan garbarata dan dibukanya terminal seluas 12 ribu meter persegi. "Cukup luas. Kami memang ingin memulai dioperasikan. Biarpun secara penuh selesai akhir tahun," ucapnya.
Manajer Proyek Pembangunan BIY Taochid Purnama Hadi mengatakan, terminal yang sudah digunakan seluas 12.920 meter persegi. "Dari keseluruhan terminal nanti 210 ribu (meter persegi)," katanya.
Menurutnya, kondisi terminal saat ini sudah mampu menampung sekitar 1,5 juta penumpang per tahunnya. Kapasitas ini hampir sama dengan kapasitas Bandara Adisutjipto yang luasnya sekitar 15 ribu meter persegi dan mampu memuat 1,7 juta penumpang per tahun.
Reporter: Ridho Hidayat