Pekanbaru, Gatra.com - Meski capaian partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'aruf kurang maksimal pada Pemilu serentak di Riau, bukan berarti akan membikin perolehan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan jeblok.
Wakil Ketua DPW PPP Riau, Husami Hamidi yakin kalau partainya akan akan tetap menorehkan capaian positif. "Paling tidak bisa bikin fraksi di DPRD Riau (syarat pembentukan fraksi minimal 5 kursi) lah," katanya kepada Gatra.com, Selasa (7/5).
Pada pemilu 2014 silam, PPP berhasil meraup enam kursi di DPRD Riau. Jumlah kursi itu lebih dari cukup untuk membuat PPP ikut dalam kontestasi Pemilihan Gubernur di Riau tahun 2018.
Jelas Husaimi saat ini pihaknya sedang menunggu hasil perolehan suara dari daerah pemilihan Riau V. Dapil tersebut meliputi Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.
"Memang agak susah menghitung suara di dapil sana. Soalnya ada tiga kabupaten. Kita tetap optimis bisa meraih kursi disana, soalnya kita memperoleh satu kursi pada pemilu 2014," sambungnya.
Untuk diketahui dapil di Kabupaten Bengkalis termasuk yang sarat masalah di Riau. Menurut KPU Riau, satu kecamatan di kabupaten tersebut (Kecamatan Mandau) masih melakukan penghitungan suara.
Walau optimis meraih kursi di dapil V, Husaimi membenarkan pihaknya kehilangan kursi dari dapil Pekanbaru. Namun kegagalan di Pekanbaru dapat ditutupi oleh raihan satu kursi di Kampar.
Saat ini PPP telah mengamankan 4 kursi untuk DPRD Riau, kursi tersebut meliputi: satu kursi di Rokan Hilir, satu kursi di Indragiri Hilir, satu kursi di Kampar dan satu kursi di Inhu-Kuansing.
Secara nasional, PPP termasuk partai dengan basis masa Islam yang mengalami penurunan suara. Hal tersebut dilatari oleh sejumlah persoalan, seperti tertangkapnya sang ketua umum Romahurmuzy hingga polemik internal di struktur pengurus.