Jakarta, Gatra.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengevaluasi pelaksanaan pemilu serentak 2019 kemarin. Wakil Ketua Komite I DPD Fachrul Razy menilai sistem pemilu serentak saat ini kurang berjalan baik. Ia mengusulkan untuk pesta demokrasi ke depan, sebaiknya dipisahkan kembali pemilihan presiden (Pilpres) dengan pemilihan legislatif (Pileg) untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Menurutnya, akibat pemilu serentak kemarin, perhatian publik kemarin terfokus pada pelaksanaan Pilpres saja, sementara Pileg cenderung terabaikan.
"Yang sangat penting di sini adalah kualitas dari demokrasi. Yang kita inginkan adalah pemisahan antara Pileg dan Pilpres. Itu harus menjadi prioritas karena konsentrasi publik lebih melihat pemilihan presiden jauh lebih seksi ya," ujar Fachrul di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan, Selasa (7/5).
Ia melihat masyakat tidak peduli mencermati calon-calon legislatif yang menjadi peserta pemilu 2019. "Akibatnya masyarakat tidak terlalu aware secara politik terhadap pemilihan legislatif," ujarnya.
Fachrul Razy menambahkan, adanya Pilpres membuat pikiran masyarakat terbentuk secara otomatis untuk memilih calon legislatif dari partai yang mendukung calon presiden jagoannya. Hal tersebut merupakan indikasi yang buruk dalam demokrasi.
"Artinya ini menurut saya secara demokrasi tidak baik juga," tegasnya.