Jakarta, Gatra.com - Sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bergulir hari ini. Saksi kedua yang merupakan asisten Ratna mengatakan Ratna rutin mengonsumsi obat penenang setiap bulannya. Ratna melakukan hal itu karena mempunyai masalah kepanikan yang berlebihan.
"Saya tahu nota belanjanya, bon-bon beliau ada ke dokter-dokter, dia rutin membeli obat antidepresan (obat penenang) atas resep Dokter Pidi (psikiater)," kata Staf Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, (7/5).
Baca Juga: Sidang Lanjutan Ratna Sarumpaet: Mengaku Agak Pusing
Cahaya mengatakan Ratna meminum obat penenang lantaran mempunyai emosi yang kerap tidak stabil jika menghadapi permasalahan. Bosnya itu sering berkata ingin mengakhiri hidupnya jika dalam keadaan stres.
"Dia enggak stabil. Kalau lagi ngobrol-ngobrol, Kakak (Ratna) suka bilang mau bunuh diri, masalahnya berbeda-beda," ujarnya.
Cahaya menjelaskan gangguan emosi atau amarah yang sering tidak terkontrol Ratna itu sudah tampak dari lama, jauh sebelum dirinya melakukan kebohongan. Namun, setelah amarahnya mereda, Ratna sering meminta maaf.
"Kalau nanti udah tenang, dia nyamperin, dia peluk kita. Dia memang suka begitu, abis marah kalau sudah tenang peluk, minta maaf," tutur Cahaya.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Ratna Sarumpaet Ngaku Salah Harusnya Kasus Selesai
Sebagai informasi, kasus hoaks Ratna bermula dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial. Sejumlah tokoh mengatakan Ratna dipukuli orang tak di kenal di Bandung, Jawa Barat. Ratna kemudian mengakui kabar itu tak benar. Mukanya lebam karena proses dari operasi plastik.
Akibat perbuatannya, Ratna didakwa melanggar Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).