Home Ekonomi Sempat Langka, Stok Bawang Putih di Jakarta Saat Ini Capai 145 Ton

Sempat Langka, Stok Bawang Putih di Jakarta Saat Ini Capai 145 Ton

Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyebab melambungnya harga bawang putih karena stok yang langka di pasar Jakarta.

Sebagai informasi, berdasarkan penelusuran di laman Informasi Pangan Jakarta, harga tertinggi bawang putih hari ini berada di Pasar Petojo Ilir mencapai Rp90.000/kg. Sementara harga terendah dipegang Pasar Jembatan Lima dengan harga masih tinggi, yakni Rp40.000/kg. Rata-rata bawang putih di seluruh pasar DKI Jakarta mencapai Rp63.867/kg. 

Anies mengaku, sebelumnya sudah pernah memantau distribusi bawang putih yang baru saja masuk dari pengelola tunggal Pasar Induk Cipinang di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Food Station Tjipinang. Baca juga: KPPU Usul Impor Bawang Putih tak Pakai Sistem Kuota

"Khusus bawang putih yang kemarin sempat ada lonjakan karena kelangkaan, alhamdulillah kemarin siang saya ke Food Station melihat kondisi di sana, pas sudah datang bawang putih," kata Anies saat inspeksi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/5).

Ia menambahkan, kini pasokan bawang putih juga sudah tersedia di Pasar Induk Kramat Jati. "(Harganya) Rp30.000/kg, nanti di eceran tentu sedikit di atasnya. Tapi yang penting adalah pasokan suplainya itu tersedia," jelasnya.

Mantan Menteri Pendidikan tersebut menjelaskan, alur impor bawang putih untuk Jakarta didapatkan dari Food Station yang sebelumnya sudah menampung delapan importir. Setelah importir sudah mengantongi izin maka siap untuk mendistribusikan bawang putih ke Perumda (PD) Pasar Jaya. Baca juga: Daya Saing Bawang Putih Lokal Harus Ditingkatkan

Barulah kemudian bawang putih disalurkan ke pedagang eceran dan ke masyarakat luas. Anies menjelaskan, pasokan bawang putih yang datang dari Food Station itu mencapai 29-30 ton per satu kontainer tiap harinya. Total simpanan saat ini bisa mencapai 145 ton.

"Ya kebutuhan sehari-hari sekitar 30 ton. Berarti 5 hari ya butuhnya sekitar 150 ton. Dan kita (saat ini) punya pasokan 145 ton. Jadi mudah-mudahan itu akan bisa membantu mengendalikan harga, karena suplainya terpenuhi," jelas Anies. 

Senada dengan Anies, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa pihaknya baru membongkar satu kontainer bawang putih. Rencananya, nanti malam satu kontainer akan dibuka lagi. Baca juga: Bawang Putih Lokal Unggul Aroma dan Tekstur, Asosiasi Hortikultura : Petani Butuh Kepastian Pasar

Bawang putih tersebut, lanjut Arief, didatangkan langsung dari Cina, tepatnya Laiwu dan Henan. Soal produk lokal, Arief menjelaskan pihaknya memang tak mengandalkan dari dalam negeri, sebab hanya untuk keperluan Swasembada Bibit 2021.

"Bibit yang dari lokal ini paling cocok untuk di daerah Indonesia yang ketinggiannya di atas 800 meter dari permukaan laut. Tapi kalau untuk konsumsi saat ini memang kita masih memerlukan impor dari China," tutur Arief. Baca juga: Fokus Pengembangan Benih, Pemerintah Mengimpor Bawang Putih

1436