Padang, Gatra.com - Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat atas kasus dugaan korupsi yang menimpanya, selain itu, dia juga akan mentaati hukum.

Hal itu disampaikan setelah hampir dua minggu kediaman Muzni Zakaria digeledah Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) di Kawasan Astratek, Padang.

“Atas nama bupati dan keluarga, menyambut bulan suci Ramadan ini, saya memohon maaf kepada kita semua,” ujar Muzni saat menghadiri apel gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di halaman kantor Bupati Solok Selatan, Senin (06/05).

Dia juga meminta maaf atas terganggunya roda kepemerintahan di Solok Selatan. “Mohon maag juga karena terganggunya kita semua, atas kejadian yang menimpa saya dan kita semua sudah mengetahuinya,” ungkap Muzni.

Kasus dugaan korupsi tersebut, Muzni mengaku akan mentaati proses hukum. “Ini jalan hidup yang harus diterima. Saya pasti taat hukum dan akan menghormati proses hukum di KPK, saya siap memberikan keterangan,” jelasnya.

Dia berharap, ASN ataupun masyarakat tidak terpancing mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak perlu serta tettaplah menjaga kebersamaan. “Bersabarlah, jangan sampai terpancing untuk mengeluerkan pernyataan-pernyataan yang tidak perlu,” ucapnya.

Ini cobaan yang harus kami terima, mohon doanya agar semua berjalan sebaik-baiknya. “Hingga saat ini, saya masih menjalankan tugas dan tanggungjawab seperti biasa,” kata Muzni.