Jakarta, Gatra.com - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), M Adi Toegarisman, mengatakan bakal menggulirkan 6 langkah untuk mewujudkan program Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang baru digulirkan.
"Nanti ada program pengungkit istilahnya, ada 6 area yang harus kita lakukan. Misalnya SDM, ketatalaksaanaan, kemudian pembinaan SDM, dan sebagainya. Kami lakukan itu," kata Adi di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Senin (6/5).
Untuk penanganan perkara korupsi misalnya, lanjut Adi, Pidsus telah menggunakan satu aplikasi berbasis IT. "Melalui metode inti, bahwa IT kami sudah berbasis pada produksi juga pelaporan. Jadi pekerjaannya tidak berulang-ulang," ujarnya.
Kedua, yakni soal kontrol yang akurat dari masing-masing atasan tim, mulai dari kasubdit, para direktur hingga jaksa agung muda pidana khusus (Jampidsus) yang sudah terkoneksi melalui IT.
"Itu yang kita bangun, sehingga ketika kita berbicara program WBK, untuk menjaga itu semua maka saya harus melaksanakan WBBM," ujarnya.
Pencanangan WBBM ini, ujar orang nomor satu di gedung bundar Kejagung ini, setelah pihaknya berhasil melaksanakan program Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan dinyatakan lulus.
"Bebebrapa waktu lalu sebetulnya sudah di awal 2018 kita melaksanakan kegiatan sesuai program WBK, dalam perjalanan yang sudah kita lakukan setelah akhir tahun lalu kami dinyatakan lulus oleh Kemenpan, berdasarkan survei, dan penelitian kami, bahwa gedung bundar atau Jampidsus ini dinyatakan lulus dalam program WBK," ujarnya.
Menurutnya, meski ini bukan hal yang luar biasa, namun harus dilaksanakan, khususnya bagaimana Pidsus membangun organisasi serta menjaga dan meningkatkan integritas personel atau penyidik demi memberikan pelayanan dan menegakan hukum sesuai kewenangan yang diamankan undang-undang.
"WBBM sudah ada, misalnya di kepolisian, cuman untuk kita mencanangkan di eselon I, kami berusaha untuk mendahului," ungkapnya.
Menurutnya, 6 program pengungkit tersebut merupakan hasil diskusi dengan stake holder terkait tentang isu-isu strategis terkait aparatur ini adalah soal integritas. "Maka program kami yang pertama, saya harus membangun integritas teman-teman yang perwujudannya adalah membentuk disiplin mereka, kemudian bagaimana mereka bisa menjaga jaringan," katanya.
Selanjutnya, ujar Adi, penyidik Pidsus harus konsisten, bertangung jawab, dan bekerja sama dengan lembaga lain. "Makanya sejak 2 minggu lalu kami mengirim Satgasus kami ke Diklat Ajen di Lembang. Itu saya pikir hasil pemikiran kami, inilah yang harus kita kuatkan dan jaga betul soal integritas," katanya.