Home Ekonomi Bawang Putih Lokal Unggul Aroma dan Tekstur, Asosiasi Hortikultura : Petani Butuh Kepastian Pasar

Bawang Putih Lokal Unggul Aroma dan Tekstur, Asosiasi Hortikultura : Petani Butuh Kepastian Pasar

Jakarta, Gatra.com – Ketua Asosiasi Hortikultura Indonesia, Anton Muslim Arbi mengungkapkan bahwa ukuran bawang putih lokal lebih kecil daripada bawang putih impor dari Cina. Namun, dari sisi kualitas produksi Indonesia unggul dari Cina 1:3.

"Kita unggul dari segi aroma dan tekstur,” ujarnya ketika dihubungi oleh Gatra.com, Senin (6/5).

Anton menyayangkan bawang putih lokal masih kalah saing dengan bawang putih impor. “Secara psikologis, konsumen kita ingin yang besar. Ibu-ibu pengguna langsung cenderung ke sana (bawang putih impor),” ungkapnya.

“Makanya bagaimana (diperlukan) bantuan teknologi rekayasa genetika, sehingga bawang putih kita sebesar punya Cina,” ucapnya.

Oleh karena itu, Anton berharap pemerintah memfasilitasi hal tersebut.

Anton berharap pemerintah memberikan kepastian bagi petani untuk menjual produknya ke dalam pasar. “Kita sangat siap untuk itu (memasok kebutuhan dalam negeri) bahwa sedapat mungkin impor dikurangi sampai swasembada, lalu di stop. Dulu wortel impor, sekarang sudah swasembada,” ungkapnya.

Pihaknya juga menggerakkan teman-teman asosiasi untuk menanam bawang putih. “Ada yang dari Sumatera, Jawa Barat, Lombok, dan Sulawesi Utara. Di mana kita bisa saling sharing (berbagi) teknik dan pengetahuan,” ujar Anton.

Ia menekankan peningkatan kualitas bawang putih sangatlah penting agar dapat berkompetisi dengan bawang putih Cina.

Dilain pihak, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengungkapkan bahwa produksi bawang putih dalam negeri difokuskan untuk dijadikan benih. “Panen (bawang putih) jadi benih lagi supaya kalau ditanam lagi lebih luas. Diproses jadi benih ditanam lagi bisa tiga kali lipat,” ujar Suwandi.

“Kita mengkritisi apakah kita hanya cukup menjual bibit saja, sementara pangsa pasar kita besar yaitu 550 ribu ton. Kan ukuran bawang putih kita kalah dari impor,” keluhnya.

 

1001