New Delhi, Gatra.com - Jantung utara India melakukan proses pengambilan suara dalam fase kelima dari pemilihan umum pada hari Senin waktu setempat. Lebih dari 87 juta orang di tujuh negara bagian memegang hak pilihnya termasuk di negara bagian utara Jammu dan Kashmir, di mana tempat separatis Muslim berperang melawan pasukan keamanan selama beberapa dekade terakhir.
Menurut polisi setempat, para separatis telah menyerukan pemboikotan pemungutan suara di Kashmir yang mayoritas Muslim dan para pemerotes melemparkan batu ke tempat pemungutan suara. Setidaknya satu orang ditembak dan terluka setelah polisi melepaskan tembakan.
“Militan juga melemparkan granat dan bom bensin di tempat pemungutan suara tetapi tidak ada yang terluka,” ujar polisi tersebut dilansir Reuters, Senin (6/5).
Pemilihan umum di India ini terdapat tujuh fase yang dimulai pada 11 April. Pemungutan suara terakhir akan dilakukan pada 19 Mei. Pemungutan suara pada hari Senin mencakup beberapa daerah yang paling penting di daerah utara, termasuk Uttar Pradesh, negara bagian dengan anggota parlemen terbanyak.
Uttar Pradesh merupakan tempat kelompok-kelompok nasionalis Hindu yang secara agresif mendorong pembangunan sebuah kuil di atas reruntuhan masjid abad ke-16 di Kota Ayodhya yang menjadi titik mula ketegangan dengan Muslim minoritas.
"Masalah utama di sini adalah kuil, nasionalisme, dan pembangunan ekonomi negara itu," kata Sharad Sharma, juru bicara Ayodhya yang berbasis di Parishad Hindu Vishwa, sebuah kelompok yang terkait dengan Partai Bharatiya Janata nasionalis Hindu Modi.
Pemungutan suara juga berlangsung di kubu partai oposisi utama Kongres di Uttar Pradesh, termasuk daerah pemilihan Amethi pimpinan Kongres Rahul Gandhi, dan Rae Bareilly, yang diwakili oleh ibunya, Sonia Gandhi.
Modi berkampanye dengan sikap keras terhadap negara Pakistan, yang mana sempat terjadi serangan bom bunuh diri oleh kelompok militan yang bermarkas di Pakistan yang menewaskan 40 polisi paramiliter India di bagian Kashmir India pada Februari lalu.
“Ratusan pasukan tambahan telah dikerahkan di Kashmir untuk pemungutan suara. Sementara di daerah Pulwama, tempat di mana ledakan bunuh diri bulan Februari terjadi, para pengunjuk rasa melemparkan batu, merusak sedikitnya 23 bus yang membawa staf pemungutan suara. Seorang pengemudi terluka dan tiga bangunan dibakar,” kata polisi.