Banyumas, Gatra.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas dan kepolisian Banyumas mengalihkan arus lalu lintas untuk menghindari jalur tengah Banyumas-Brebes yang macet akibat pengecoran jalan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Hermawan, mengatakan bahwa pengecoran di wilayah kabupaten Brebes, yakni di wilayah Windu Aji hingga Sumber Alam menyebabkan macet lebih dari lima kilometer. Kendaraan bahkan mengular Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas.
“Pengecoran di Windu Aji itu sampai Sumber Alam, kemacetaannya karena diterapkan sistem buka tutup. Satlantas sudah mengecek ke sana,” katanya, Senin (6/5).
Pelaksana pembangunan menerapkan sistem buka-tutup untuk kendaraan yang melintas, sementara, volume kendaraan sangat tinggi. Akibatnya, lalu lintas macet antara lima sampai enam jam. “Buka tutupnya diprioritaskan yang antreannya lebih panjang. Jadi malah macet,” ujarnya.
Untuk menghindari jalur ini, Dinas Perhubungan mengalihkan kendaraan melalui jalur Purbalingga-Pemalang agar tetap bisa melalui jalur pantura, atau lewat ruas jalur lingkar selatan (JLS) Banyumas-Tasikmalaya-Bandung. Dengan begitu kendaraan bisa terhindar dari jebakan macet.
“Bisa lewat Pemalang atau ke Bandung. Tetapi kebanyakan ke Pemalang, karena untuk menghindari kemacetan seperti akhir pekan kemarin sampai lima jam,” ujarnya.
Hermawan mengaku belum mengetahui sampai kapan pembangunan itu akan dilaksanakan. Sebab, pelaksana pembangunan tak melayangkan pemberitahuan ke Dinas Perhubungan maupun ke Kepolisian Banyumas.
Akan tetapi, dia berharap sebelum pertengahan puasa, pengecoran jalan sudah selesai. Dengan begitu, jalur tengah antara Brebes dan Banyumas berfungsi normal. “Kita tidak tahu, karena izinnya ke Brebes, tidak ke kita. Tapi efeknya yang sampai ke kita. Kita sarankan untuk menghindari jalur Ajibarang-Bumiayu,” katanya.
Dia mengemukakan, jalur tengah ini sangat vital. Sebab, ruas jalan ini menghubungkan antara JLS dengan pantura, atau ke tol Trans-Jawa. Jalur ini juga menjadi salah satu pintu keluar utama tol Trans-Jawa agar menjangkau kota-kota penting di Jawa Tengah bagian selatan.