Home Politik Jokowi - Ma'ruf Tumbang di Kandang Pimpinan Parpol Pengusung Maluku Utara

Jokowi - Ma'ruf Tumbang di Kandang Pimpinan Parpol Pengusung Maluku Utara

Ternate, Gatra.com - Berdasarkan hasil pleno Pemilihan Umum serentak 2019 tingkat Provinsi Maluku Utara, di Kota Ternate pada Minggu (5/5) kemarin, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, kalah di Kota Tidore Kepulauan.

Sementara, pasangan nomor urut 02, Brabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno menang dengan selisih 12.653 suara. Perolehan suara sah Jokowi - Ma'ruf di Tidore sebanyak 24.978, sedangkan Prabowo - Sandi 37.631 suara.

Tidore sendiri merupakan "kandang" dari empat ketua partai politik koalisi Indonesia Kerja. Di antaranya, Ketua PDIP Maluku Utara, Muhammad Sinen, Ketua Hanura Maluku Utara, Basri Salama, Ketua NasDem Maluku Utara, Ishak Naser, dan Ketua PKPI Maluku Utara, Masrul H. Ibrahim.

Pengamat politik Maluku Utara, Helmi Alhadar, kepada Gatra.com di Ternate, Senin (6/5), mengatakan bahwa ada perbedaan pilihan antara masyarakat dan para elite di wilayah tersebut.

Helmi menyebutkan, masyarakat memiliki pilihan dengan alasan yang subjektif. Apalagi nuansa Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini cukup panas dan tegang. Di mana, banyak terjadi konstruksi identitas agama yang ramai di media sosial. "Banyak hal yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam pilihan," tuturnya.

Menurut Helmi, faktor kekalahan Jokowi - Ma'ruf di Tidore juga tidak terlepas dari konstalasi politik nasional yang dikonstruksikan oleh masing-masing kubu. Di saat bersamaan, Tim Kampanye Daerah (TKD) Wilayah Maluku Utara, terkesan tidak solid dalam upaya memenangkan pasangan nomor urut 01 ini.

Seperti insiden pengusiran Ketua TKD Jokowi - Ma'ruf di Tidore, Al Yasin Ali, oleh pengurus ranting PDI Perjuangan Kelurahan Rum Balibunga, Tidore, beberapa waktu lalu. Akibatnya, partai pengusung lain terkesan kecewa dengan sikap PDI Perjuangan Malut yang terkesan berjalan sendiri.

Selain itu, kata Helmi, terdapat tokoh penting lain di Tidore yang mengambil posisi di kubu 02. Sedangkan dari faktor perekonomian masyarakat, salah satunya adalah anjloknya harga kopra di Maluku Utara baru-baru ini. "Ini juga ikut mempengaruhi kekalahan Jokowi di Malut," tuturnya.

Sekadar diketahui, Tidore menjadi kota pertama yang menuntaskan pleno dibandingkan sembilan (9) kabupaten dan kota lainnya di Malut. "Iya saat ini baru Tidore yang diplenokan di tingkat provinsi," ujar Ketua KPU Malut, Syahrani Somadayo kepada Gatra.com di Ternate, Senin (6/5).

Dijelaskan Syahrani, saat ini sudah ada empat (4) kabupaten yang tuntas, yaitu Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Taliabu. "Ini akan menyusul (Pleno) pada Selasa besok (7/5)," tandasnytandasnya. 

3769