Washington D.C, Gatra.com - Jelang perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk menaikkan tarif atas barang-barang Cina senilai US$200 miliar. Langkah ini dilakukan Trump untuk menekan Tiongkok agar tercapai kesepakatan perdagangan. Trump mengumumkan rencana tersebut lewat cuitannya di Twitter.
Ini merupakan perubahan sikap Trump yang sebelumnya memuji hubungannya dengan Presiden Cina, Xi Jinping. Februari lalu, Trump memutuskan untuk tidak menaikkan tarif impor dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang Cina senilai US$200 miliar berkat kemajuan dalam perundingan dagang.
Dalam cuitannya, Trump menyatakan kenaikan tarif ini akan berlaku pada Jumat pekan ini. Trump juga mengatakan pihaknya menargetkan pengenaan tarif 25% bagi barang-barang dari Cina senilai US$325 miliar segera. Ia menyarankan langkah-langkah tersebut tidak mengarah pada kenaikan harga bagi konsumen AS.
"Tarif yang dibayarkan ke AS berdampak kecil pada biaya produk, sebagian besar ditanggung oleh Cina. Kesepakatan perdagangan dengan Cina berlanjut, tetapi terlalu lambat karena mereka berusaha untuk menegosiasikan kembali. Tidak!" ujar Trump dalam cuitannya.
Baca Juga: Buntut Perang Dagang AS-Tiongkok, Trump Tunda Pasok Senjata ke Taiwan
Sebenarnya, bea impor produk-produk Tiongkok dibayarkan ke Amerika Serikat oleh perusahaan importir, dan sebagian besar perusahaan itu berbasis di AS.
"Menaikkan tarif berarti menaikkan pajak pada jutaan keluarga Amerika dan mengundang pembalasan lebih lanjut pada petani Amerika," kata Juru Bicara Asosiasi Pemimpin Industri Ritel, Christin Fernandez kepada Reuters, Senin (6/5).
Baca Juga: Trump Umumkan Tarif Baru untuk Barang dari Cina, Harga Minyak Jatuh 2%
Namun demikian, strategi agresif Trump mendapatkan dukungan bipartisan dari pemimpin Senat Demokrat AS,A. Chuck Schumer. Ia mendorong untuk bertahan dengan keputusan tersebut melalui sebuah cuitan.
"Jangan mundur. Kekuatan ini adalah satu-satunya cara untuk menang dari Cina," tulis Chuck di Twitternya.