Jakarta, Gatra.com- Karaoke adalah salah satu bentuk hiburan yang cukup banyak peminatnya. Pada umumnya, hiburan seperti ini dilakukan dengan menyanyikan sebuah lagu dengan iringan musik dan bantuan teks lirik yang ditampilkan sebuah layar.
Saat ini karaoke memang tidak harus dilakukan di tempat - tempat hiburan. Tersedianya berbagai aplikasi karaoke yang bisa diakses melalui smartphone juga menjadikan hiburan seperti ini semakin mudah dilakukan.
Pada awalnya, hiburan ini hanya bisa dilakukan melalui mesin karaoke. Mesin tersebut mulai dikenalkan di Jepang oleh Daisuke Inoue sekitar tahun 1970-an.
"Kita semua ingin menjadi bintang sendiri. Dengan mikrofon di tanganmu, ANDA bisa menjadi bintang," kata Daisuke, seperti dikutip CBS, Minggu (5/5).
Karaoke saat ini menjadi fenomena global. Pada tahun 2017, industri bar karaoke di Amerika menghasilkan US$435 juta.
Banyak orang beranggapan bahwa Daisuke menerima banyak royalti atas mesin itu. Namun, dia sama sekali tidak menerima royalti karena tidak menetapkan hak paten.
"Tidak, aku tidak menyesal. Jika aku mematenkan karaoke, mesin itu tidak akan pernah bebas seperti itu," ujarnya.
Meski begitu, kontribusinya terhadap dunia musik tidak hilang tanpa tanda jasa. Daisuke pernah menerima penghargaan dari Universitas Harvard.
Penghargaan itu mengantarkan Daisuke pergi ke Amerika untuk melihat secara langsung bagaimana penemuannya bisa mengajarkan dunia untuk bernyanyi dalam harmoni yang sempurna.
Tidak hanya mengenalkan dunia dengan musik dan nyanyian saja. Karaoke juga telah membantu seseorang dalam menghadapi kanker.
Seorang bintang karaoke yang populer di Seattle, Washington, Joshua Baron mengatakan, karaoke telah berhasil membantunya melewati kanker.
Menurutnya, dokter pernah mengungkapkan bahwa musik akan membantu menyembuhkan penyakitnya. Sebab, musik adalah suatu hal yang ia sukai. "Ya, itu menyelamatkanku," kata Joshua.
Reporter: DRB
Editor: Birny Birdieni