Lampung Selatan, Gatra.com - Insti!tut Teknologi Sumatera (Itera) turut memantau penetapan hilal untuk memastikan jatuhnya Ramadan 1440 Hijriyah pada tahun 2019.
Dosen Prodi Sains, Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera Nindita Pratiwi menjelaskan, Itera secara rutin tiap tahun melakukan pengamatan hilal untuk mengetahui bulan baru dan jatuhnya Ramadhan, uniknya tak hanya pengamat yang dapat melihat menggunakan teleskop, namun pengunjung yang datang juga diperbolehkan melihat menggunakan teleskop
"Hari ini cuaca cukup cerah namun awan juga tebal, ini menghalangi pengamatan kami untuk menandakan hilal, tapi biasanya munculnya hilal sekitar pukul 18.00 WIB saat matahari terbenam," ungkap Nindita di lokasi pengamatan Itera, Minggu,(5/5).
Tim Itera menurunkan 6 teleskop untuk mengamati pergerakan Hilal, 5 teleskop kecil yang dapat digunakan untuk umum atau pengunjung yang ingin melihat hilal secara langsung, dan 1 teleskop besar khusus untuk pengamatan dan penelitian, namun saat pengamatan belum dapat menemukan posisi bulan sabit muda, dikarenakan langit masih tertutup awan tebal.
Dalam proses pengamatan hilal tersebut, Aditya Abdilah Yusuf, seorang pengamat UPT OAIL Itera mengatakan, tim Itera menggunakan teleskop otomatis yang bisa mengikuti gerak bulan untuk dapat melihat penampakan hilal.
"Sesungguhnya 6 teleskop sudah cukup, namun Kami juga menggunakan teleskop yang disambungkan ke kamera khusus untuk pengamatan astronomi," ungkap Aditya
Aditya menambahkan, jika cuaca dalam keadaan cerah, kemungkinan hilal bisa terlihat. "Kegunaan teleskop nya berdeda-beda, ada yang disediakan untuk publik, dan ada yang khusus buat pengamatan kami sebagai laporan " tutupnya.
Reporter; Karvarino
Editor: Bernadetta Febriana