Home Milenial KM Dharma Tenggelam di Pulau Sangeang, Seluruh Penumpang Selamat

KM Dharma Tenggelam di Pulau Sangeang, Seluruh Penumpang Selamat

Lombok Barat, Gatra.com - Tim Pencarian dan Pertolongan Pos SAR Bima berhasil menyelamatkan seluruh penumpang kapal KM Dharma yang tenggelam di sekitar perairan Sangeang Pulau, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/5).

Empat penumpang kapal berkekuatan 4 groos tonage (GT) tersebut, terdiri atas kapten kapal Salahudin (47), asal Kabupaten Sumbawa, dan tiga anak buah kapal, masing-masing Hamjah (27) dan Hasanudin (43), asal Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, serta Nur Arif (32), asal Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya mengatakan pihaknya menerima laporan peristiwa kecelakaan di perairan laut Sangeang Pulau dari Koordinator Pos Pengawas Laut, Sulaiman.

"Tim Rescue Pos SAR Bima langsung bergerak menuju lokasi dan berhasil menemukan seluruh korban dalam keadaan selamat di sekitar perairan Sangeang Pulau," kata Nyoman kepada para wartawan di Labuapi, Lombok Barat, Minggu (5/5).

Informasi yang diperoleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, menyebutkan KM Dharma berlayar dengan rute Kabupaten Sumbawa, menuju Kalabahi, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (4/5), pukul 19.00 WITA, namun di tengah perairan laut Sangeang Pulau, kapal dihantam gelombang besar dan angin kencang pada Minggu (5/5) pagi.

Anggota Pos Pengawas Laut yang mengetahui peristiwa tersebut memberikan laporan kepada Kepala Desa Sangiang, dan Tim Rescue Pos SAR Bima, yang sedang mencari dua anak buah KML Pusaka Raya 07 yang hilang sejak Kamis (2/5).

Lokasi kejadian tenggelamnya KM Dharma, masih berdekatan dengan tenggelamnya KML Pusaka Raya 07 yang mengangkut muatan bawang merah sebanyak 2.000 karung dan kacang tanah 500 karung, pada Kamis (2/5) lalu.

Dari lima orang penumpang KML Pusaka Raya 07, sebanyak tiga orang berhasil ditemukan selamat oleh anggota Pos Polair Bima, yakni Sahar nahkoda kapalasal Desa Tarasu, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Selain itu, M Riski (21), asal Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lambata, Nusa Tenggara Timur, dan Sudirman alias yudi (25) dari Desa Tarasu, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Sementara dua anak buah kapal yang belum ditemukan yakni Sulkifli (35), asal Desa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan Daud (19), dari Alor Panter, Nusa Tenggara Timur.

Hingga hari keempat pencarian, belum ada tanda-tanda dua anak buah kapal tersebut. Upaya pencarian masih dilakukan oleh Tim Rescue Pos SAR Bima.

1018