Jakarta, Gatra.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi harian hingga Idul Fitri untuk memastikan kestabilan harga bahan pokok tetap terjaga.
Hal ini terkait dengan melonjknya harga bawang putih di pasaran. “Alhamdulillah, semua aman terkendali, kecuali bawang putih,” ujarnya, dalam rilis di Jakarta, Ahad (5/5).
Mentan Amran meminta seluruh importir harus bertanggung jawab harga bawang putih turun di pasaran, dari Rp 46 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Importir pun juga sudah tanda tangan terkait masalah ini.
Ia menegaskan akan memasukkan importir nakal ke dalam daftar hitam, sehingga tidak dapat lagi mengimpor bawang putih.
“Kami membentuk satgas (satuan tugas) bersama Kapolri. Ada Kabareskrim (Kepala Bagian Reserse Kriminal). Kami bentuk satgas untuk jaga pangan di bulan Ramadan,” ungkap Amran.
Berdasarkan rilis dari Kementan, pasokan cabai besar pada Mei 2019 sebesar 113 ribu ton dan kebutuhan hanya 76 ribu ton, sehingga surplus 37 ribu ton. Untuk cabai rawit, pasokan yang tersedia sebanyak 99 ribu ton dan kebutuhan 64 ribu ton, sehingga surplus 35 ribu ton.
Sementara, pasokan dan kebutuhan bawang merah masing-masing sebesar 132 ribu ton dan 112 ribu ton, sehingga surplus 20 ribu ton.
Ia menambahkan, Kementan sudah menyiapkan tim khusus di sentra-sentra produksi bawang merah dan cabai seperti Brebers, Nganjuk, Probolinggo, dan Malang. “Kita siapkan mereka (sentra produksi) untuk memperlancar kiriman cabai dan bawang merah di pasar,” tambahnya.
Amran menambahkan, cabai, daging ayam, dan telur ayam mengalami deflasi pada Februari-Maret lalu. “Kami harapkan harga yang menguntungkan peternak, petelur, dan petani sekaligus konsumen mendapat harga yang stabil,” tutur Amran.
Ia mengatakan, pihaknya ingin memotong rantai pasok yang terlalu panjang.