Foto Ala Lingkaran Api Doctor Strange Juarai Pattimura Photography Competition
Ambon, Gatra.com - Firdaus Syahril meloncat kegirangan, ketika namanya diumumkan Ketua Dewan Juri Pattimura Photography Competition Arbain Rambey, sebagai pemenang even lomba foto on the spot dengan hadiah total USD 25,000 atau setara Rp.300 juta ini.
Matanya lelaki yang akrab disapa Daus itu berkaca-kaca. Dia tak kuat menahan haru. Bagaimana tidak di hari pertama lomba, pada Rabu (1/5/2019), ratusan foto yang dihasilkan dari tiga spot yakni landscape obyek wisata Pintu Kota, demo proses membuat tenunan Tanimbar di lokasi yang sama, serta atraksi Bambu Gila di Pantai Namalatu, raib dari memory card-nya ketika akan ditransfer ke laptop panitia.
Lalu di hari ketiga lomba, Daus sempat ngos-ngosan, menaiki ratusan anak tangga setelah mengabadikan air terjun di Dusun Taeno, Desa Rumah Tiga, Kota Ambon. "Betis saya rasanya mau pecah Om," ujar Daus kepada Zairin Salampessy, salah satu juri yang juga ngos-ngosan dan memilih berselonjor pada salah satu anak tangga yang ada.
Rupanya keberuntungan Daus ada pada sesi foto terakhir di hari ketika lomba foto yang digelar dalam even Ambon Extravaganza 2019 ini. Dengan apik, lelaki asal Kota Jayapura ini mengabadikan para penari cakalele di pantai Desa Galala dengan latar ikon Kota Ambon, Jembatan Merah Putih. Para penari cakalele itu, bak keluar dari Lingkaran Api ala Doctor Strange, salah satu tokoh pahlawan Marvel.
Daus mengaku tidak menyangka dapat meraih juara pertama. "Sangat tidak menyangka, apalagi saat hari pertama semua hasil foto-foto saya hilang dari memory card, kemudian tidak diberikan kompensasi oleh juri sebab hal tersebut adalah resiko peserta," tuturnya.
Kemudian ada beberapa lokasi yang menurut Daus medannya cukup sulit, yaitu saat menuju Air Terjun Taeno. Tangga yang tinggi dan tidak ada pegangan, disebutnya membuat peserta sulit berjalan. Apalagi membawa tas yang lumayan besar.
"Kami sampai meminta bantua kepada warga sekitar untuk memegang tangan kami. Lerjuangan yang luar biasa. Bila ke depannya ada lomba foto serupa dan tidak ada halangan, saya pasti akan kembali, sebab ada banyak lokasi bagus di Ambon yang belum tereksplore," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri Pattimura Photography Competition, Arbain Rambey, menyampaikan bahwa foto pada lomba ini, yang dinilai bukan foto sembarangan.
"Bila kita lihat memang seperti lomba foto biasa. Namun bila kita lihat dari jumlah hadiahnya, kita bisa menilai bahwa lomba foto ini tidak sembarangan. Kita bisa melihat keseriusan penyelenggara pada lomba foto ini juga menuntut kreativitas para peserta. Sebab lokasi dan objek telah ditentukan oleh pihak penyelenggara," papar fotografer senior harian Kompas ini.
Dirinya dan dua juri lain, yakni Kepala Biro Majalah Gatra untuk Maluku dan Maluku Utara, Zairin Salampessy serta Kepala Divisi Museum dan Galeri Foto Antara, Oscar Motuloh, menekankan point menarik yang menjadi penilaian.
"Maka itu kreativitas mereka diadu. Biarpun foto yang dihasilkan mirip, pasti ada salah satu yang lebih menarik," terangnya.
Arbain juga katakan bahwa selama ini Pariwisata Indonesia masih hanya terpaku di Pulau Bali, Raja Ampat, atau Yogyakarta saja.
"Pariwisata Ambon sempat diangkat namun tidak sebanyak daerah lain, jadi dengan adanya Pattimura Photography Competition menunjukkan bahwa Ambon juga memiliki pesona pariwisata. Tinggal bagaimana cara menyajikannya," ujarnya.
Senada dengan Arbain, Oscar Motuloh menambahkan bahwa animo masyarakat dan para peserta terlihat sangat besar.
"Mungkin dengan adanya lomba fotografi ini, lokasi-lokasi wisata dan budaya yang terpendam di Kota Ambon dapat lebih terlihat. Dan keseriusan peserta juga sangat terlihat, karena mereka dituntut untuk mengikuti kegiatan ini selama tiga hari, dan mereka sangat konsisten," tuturnya
Dengan latar belakang para peserta yang beragam, Oscar katakan, mereka bisa mengangkat budaya dan potensi wisata di Ambon. "Saya berharap acara ini dapat berlangsung setiap tahunnya agar dapat dijadikan barometer dan acuan. Sehingga dari gambar-gambat tersebut dapat menginspirasi masyarakat serta tokoh-tokoh di Ambon," ujarnya.
Selain Firdaus Syahril asal Jayapura yang menjadi Juara 1 dengan hadiah Rp.100 juta + kamera + lensa, juara lainnya yakni Raiyani Muharramah asal Bogor meraih Juara 2 dengan hadiah Rp.50 juta + iMac, dan Sofyan Efendi asal Depok sebagai Juara 3 dengan hadiah Rp.25 juta + MacBook Pro. Sedangkan Juara 4 diraih Agung Lawerissa Setiawan asal Solo dengan hadiah Rp.10 juta + Samsung S10, dan Juara 5 disabet Medi Wiharyono asal Jakarta dengan hadiah Rp.5 juta + Voucher senilai Rp.5 juta.