Jakarta, Gatra.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Ma’ruf Amin telah melaporkan dugaan kecurangan Pemilu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dugaan kecurangan tersebut dinilai dapat menguntungkan Paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Menurut Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan, pihaknya telah melapor ke Bawaslu pada Jumat, (3/5). Dia berharap Bawaslu bisa memverifikasi kebenaran dari laporan tersebut. “Kalau sebagian ada yang terbukti ya kita minta ditindaklanjuti oleh bawaslu. Bila perlu minta didiskualifikasi paslon 02,” kata Ade, Sabtu (4/5).
Ade menambahkan, TKN sepenuhnya menyerahkan laporan tersebut untuk ditindak lanjuti oleh Bawaslu. Sebab, Bawaslu mempunyai kewajiban dalam menerima setiap laporan dan memiliki mekanisme untuk menindak lanjutinya.
Sebelumnya TKN menerima sekitar 14 ribu laporan dugaan kecurangan. Laporan itu diperoleh dari berbagai pihak yang disampaikan melalui posko pengaduan sejak 9 April 2019.
Ada 4 kasus yang ditemukan dalam laporan tersebut. Yaitu, intimidasi, politik uang, surat suara tercoblos, dan salah input. Intimidasi yang dimaksud adalah terkait pemasangan spanduk provokatif di sejumlah tempat.
Sementara spanduk yang menyatakan kemenangan paslon 02 tidak dianggap sebagai dugaan kecurangan. Ade mengatakan, hal seperti itu tidak melanggar aturan Pemilu. “Yang kita identifikasi adalah yang berkaitan dengan pasal – pasal yang ada di UU Pemilu. Kalau spanduk – spanduk kemenangan itu hanya penertiban saja kan,” kata Ade.
Kasus salah input surat suara, lanjut Ade, juga banyak ditemukan. Saat perhitungan surat suara, ada beberapa tempat yang mencatat jumlah suara paslon 02 lebih tinggi dari sebenarnya dan suara paslon 01 dituliskan lebih kecil. “Jadi menaikan surat suara paslon 02 dan ada juga mengurangi suara paslon 01. Ada juga yang begitu ditemukan,” ujar Ade.
Selain itu, Ade mempertanyakan pihak lain yang juga mengungkapkan adanya kecurangan tetapi tanpa menunjukan bukti. Menurutnya, orang – orang seperti itu perlu dicurigai dari mana asalnya.
“Saya berpikir, mereka yang berteriak-berteriak tentang adanya kecurangan itu juga perlu diidentifikasi siapa mereka itu. Apakah paslon pendukung dari 02 atau tidak,” ujarnya.