Surabaya, Gatra.com- Musisi sekaligus politisi Partai Gerindra, Ahmad Dhani kemungkinan besar dipastikan melenggang ke DPR RI karena memperoleh suara lebih dari 20 ribu. Hal ini berdasarkan hasil data C1 yang direkap saksi Dhani di 31 Kecamatan di Kota Surabaya dan 18 Kabupaten di Sidoarjo.
"Per tanggal 22 April, rekapitulasi di Kecamatan itu, (Dhani dapat suara) 17 ribu lebih. Tapi Insyaallah bertambah terus karena tanggal 27 April ada bukti-bukti rekapan itu bertambah suara Mas Dhani. Jadi saya berani ngomong dengan data dari saksi kecamatan, pokonya terus tinggi 20 ribuan lebih,” kata Ketua Tim Pemenangan Ahmad Dhani, Siti Rafika Hardiansari.
Rafika yakin bahwa suara Dhani bakal terus bertambah mengingat perhitungan data KPU masih sampai 60 persen. Tren positif lainnya, suara Dhani tidak bertumpu pada satu titik, melainkan menyebar di 8.146 TPS se-Kota Surabaya dan 5.579 TPS se Kabupaten Sidoarjo.
“Jadi tidak menggelembung disatu titik. Tapi menyebar rata," katanya pada Gatra.com, Jumat (3/5). Dia tak menampik kalau Dhani cukup populer sebagai musisi. Hanya saja masih sedikit masyarakat yang mengenal Dhani sebagai calon legislatif 2019 Dapil 1 Jatim, Kota Surabaya-Kabupaten Sidoarjo.
Perolehan suara tersebut diakuinya, juga berkat usaha tim Dhani yang bekerja maksimal mengenalkan calonnya dengan intens melakukan sosialisasi, menyebar pamflet, kartu nama dan memasang baliho di hampir semua sudut Daerah Pilih (Dapil) 1 Jawa Timur, yakni Kota Surabaya-Sidoarjo.
Disisi lain, saat turun lapangan Rafika mengaku kerap menemukan laporan ada oknum yang melakukan kampanye hitam. "Jadi ada beberapa oknum menggembosi bahwa, 'itu lho (Dhani) kena kasus hukum jangan dipilih,' padahal gak nyambung karena kasus hukum ini belum divonis, belum inkrah," ungkapnya.
Akibat itu juga, target awal memperoleh 80 ribu suara untuk Dhani, tidak tercapai. Selainnya, kasus hukum yang menimpa pentolan Grup Band Dewa 19 ini turut mempengaruhi.
"Waduh 80 ribu suara Insyaallah tercapai. Andaikata Mas Dhani ini bebas otomatis konser Dewa kemarin bisa berpengaruh. Kedua semakin orang tahu Mas Dhani branding diri sendiri sebagai orang asli Surabaya. Yang ketiga ruang geraknya luas karena dia turun sendiri. Kalau sekarang tidak bisa all out karena ada penggembosan 'dia itu dipenjara,” katanya.
Meski demikian, Rafika bersyukur karena masyarakat punya simpati dan empati. Masyarakat juga sadar bahwa Dhani dizalimi dan tidak bersalah. "Dalam artian masyarakat tahu bahwa ini lho (Dhani) gak salah, dia ini lho dizalimi hanya karena ngomong idiot saja dan tidak ada subjeknya siapa," pungkasnya.
Reporter: Muhammad Rizky
Editor: Bernadetta Febriana