Jakarta, Gatra.com - Meski belum menerima pasien dari calon legislatif (caleg) yang mengidap gangguan kejiwaan pasca gagal di Pemilu 2019, namun Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan (RSJSH) Grogol telah siap menampung caleg yang mengalami gangguan kejiwaan.
Ditemui Gatra di RSJSH Grogol, Direktur RSJSH Grogol Laurentius Panggabean mengatakan ada total 90 bed yang disediakan bagi caleg yang memiliki gangguan jiwa berat.
“Caleg yang terkena gangguan kejiwaan tidak harus dirawat di rumah sakit jiwa, kami harus melakukan tes kejiwaan terlebih dahulu untuk mendeteksi seberapa besar gangguan kejiwaannya. Jika ada caleg dengan gangguan jiwa berat RSJSH Grogol siap menampung” ujarnya, Jumat (03/05).
Saat ini RSJSH Grogol telah menampung sekitar 210 pasien dari total 300 kapasitas pasien yang terdiri dari pasien rawat jalan dan rawat inap. Pasien rawat jalan adalah pasien yang memiliki gangguan jiwa ringan, sementara pasien rawat inap adalah pasien yang memiliki gangguan jiwa berat. Dari 210 pasien, pasien rawat jalan berjumlah 110 dan 100 diantaranya adalah pasien rawat inap.
“Pasien rawat jalan berjumlah 110, menambah 200 pasien masih bisa karena tenaga kesehatan jiwa kami juga mencukupi, ada lebih dari 14 psikiater. Untuk pasien dengan depresi berat dan harus rawat inap, RSJSH Grogol masih bisa menampung 90 bed,” jelasnya.
Terkait dengan fenomena meningkatnya gangguan kejiwaan pasca Pemilu 2019, ia menyarankan kepada para caleg untuk memeriksakan kesehatan jiwanya di rumah sakit kejiwaan maupun rumah sakit umum yang memiliki jasa konsultasi kejiwaan. “Jangan menunda pemeriksaan jika merasakan gejala gangguan jiwa seperti perubahan perilaku, yang tadinya lembut jadi mudah marah, lebih sensitif, murung, hilang fokus, dan sebagainya yang mengganggu aktifitas, segera konsultasikan ke ahli jiwa,” tambahnya.