New Delhi, Gatra.com – Topan Fani yang disertai hujan deras dan gelombang besar menerjang negara bagian Odisha, yang terletak di pantai timur India, pada Jumat pagi (3/5). Sebagai langkah antisipasi, sebanyak 1,2 juta warga diungsikan.

“Kami memindahkan orang ke tempat penampungan multiguna yang dapat menahan angin kecepatan tinggi, banjir dan kilat.” kata Bishnupada Sethi, komisaris bantuan khusus yang mengawasi jalannya evakuasi, seperti yang dikutip oleh Washington Post, Jumat.

Evakuasi itu, katanya dilakukan untuk mengurangi resiko kematian karena badai. Hingga Jumat (3/5) sore, hanya ada tiga orang yang ditemukan tewas, sedangkan sekitar 160 orang dirawat karena cedera ringan.

Baca Juga: Antisipasi Topan Fani, 800 Ribu Warga India Dievakuasi

Selama beberapa tahun terakhir, topan Fani merupakan bencana yang paling berbahaya. Saluran listrik dan komunikasi terputus, sehingga membuat kehidupan sehari-hari terhenti. Tidak hanya itu, bandara yang berada di negara bagian juga ditutup sementara dan lebih dari 100 kereta dibatalkan keberangkatannya.

Sebelumnya, badai besar juga pernah menghantam negara bagian itu pada tahun 1999. Akibatnya ada sedikitnya 10.000 orang tewas. Kerusakan parah juga melanda infrastruktur negara bagian. Karena itu, pemerintah mencari solusi menanggulangi bencana tersebut.

Pihak berwenang mengubah cara menghadapi badai setelah kejadian itu. Ketika terjadi Topan Phailin pada tahun 2013, kerusakan besar terjadi di mana-mana namun jumlah korban masih dapat dikurangi dengan mengevakuasi warga sebelum bencana datang. Jumlah korban jiwa hanya mencapai puluhan.