Jakarta, Gatra.com - Para Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim dari berbagai daerah berkumpul, bersilaturahmi, untuk membahas persatuan bangsa pasca Pemilu dan jelang Ramadan, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta pada Jum'at (3/5).
Dalam acara Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim tersebut, mayoritas hadir para Kiai dari Nahdlatul Ulama seperti KH Maimun Zubair, KH Said Aqil Siradj, KH Anwar Iskandar hingga KH Ahmad Muwafiq. Turut hadir pula cendekiawan Muhammadiyah Ahmad Najib Burhani dan perwakilan Habaib seperti Habib Novel bin Jindan.
KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen selaku pihak pengundang menyatakan kegembiraannya atas terselenggaranya Multaqo tersebut.
"Saya sangat gembira atas Multaqo ini, saya minta dari lama susah terselenggara, tapi akhirnya terlaksana juga. Rawuh Kiai said Aqil, rawuh para Habaib, Alhamdulillah," kata Mbah Moen.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyebut bahwa para ulama yang hadir memiliki tanggung jawab keagamaan maupun kebangsaan.
"Para ulama yang hadir punya tanggung jawab mas'uliyah diniyah dan mas'uliyah wathoniyah, karena ulama adalah pemimpin informal di tengah masyarakat," ujar Said Aqil.
Baca Juga: Kiai Said Aqil: Masyarakat Jangan Melakukan Tindakkan Inkonstitusional
Sebagai Ketua Umum Ormas Islam terbesar di Indonesia, Said Aqil menyerukan kepada umat Islam untuk bersatu kembali setelah Pemilu, berhenti menebar kebencian dan bersiap menyambut bulan suci ramadan.
"Tidak layak kalau bulan ramadan kita masih saling mencaci maki, menebar ujaran kebencian, memfitnah. Mari buang rasa permusuhan, rasa kebencian, adapun pemilu hasilnya kita tunggu tanggal 22 Mei nanti," kata Said Aqil.
Pihaknya juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada KPU, Bawaslu juga mendoakan ratusan petugas KPPS yang gugur dalam bertugas.