Aceh Besar, Gatra.com - Wakil Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan, Kecamatan Indrapuri dan Kuta Malaka, di Kabupaten Aceh Besar menjadi kawasan percontohan penanaman padi Indeks Pertanaman (IP) 300.
“Metode penanaman IP 300 ini menjadi sebuah terobosan luar biasa, di mana hasil padinya akan melonjak dikarenakan penanaman akan dilakukan hingga tiga kali per tahunnya,” kata Istri Pelaksana Tugas Gubernur Aceh ini.
Dikatakannya, bibit yang ditanam dalam program Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh itu merupakan varietas Inpari 32 dan Inpari 42 dengan sistem tanam Legowo 2-1, dengan luas area 500 hektar.
Ia juga menjelaskan, bahwa sistem penanaman diterapkan dengan modern. “Di mana, padi ditanam dengan mesin sehingga lebih menghemat tenaga serta biaya,” jelasnya, Jumat (3/5).
Pola mekanisasi pertanian, kata Dyah, merupakan upaya untuk meningkatkan hasil pertanian di Aceh. “Ini sesuatu yang keren apalagi dengan mekanisasi,” ungkapnya.
Pemerintah Aceh, kata dia, tak sebatas meminta petani untuk meningkatkan hasil pertanian. Pemerintah juga akan menindaklanjuti dengan mengarahkan pembangunan pabrik padi, sehingga gabah tidak lagi diproduksi di luar Aceh.
Dengan demikian hasil jual petani akan lebih mahal saat panen tiba. “Karena kita menginginkan padinya tetap diolah di Provinsi Aceh. Dan sudah saatnya kita swasembada pangan,” paparnya.
Untuk menggenjot hasil panen, jelas dia, petani juga diarahkan untuk menahan tanaman refugia di dekat lokasi pesawahan. Tanaman refugia merupakan jenis tanaman bunga yang menjadi musuh alami hana yan ditanam di sekitar lahan pertanian untuk menarik serangga parasitoid dan predator.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Zaima mengatakan, program penanaman padi percontohan IP 300 untuk menanam padi tiga kali dalam setahun.
“Biasanya musim tanam di Aceh dilakukan dua kali setiap tahunnya. Namun tahun ini, pemerintah mendorong petani menanam tiga kali,” jelas dia.
Sementara biaya menanam, pupuk dan pengolahan tanah ditanggung sepenuhnya pemerintah. “Prosesnya full mekanik. Menghemat biaya dan pastinya hasil juga meningkat,” kata Cut Zaima.