Jakarta, Gatra.com - Bulan puasa sudah di depan mata. Selain ibadah dan mendapatkan berlimpah pahala, puasa dapat menjadi sarana diet yang sehat.
Saat puasa, tubuh akan secara alami mengalami regenerasi sel untuk keseimbangan sistem tubuh. Sel rusak dan zat beracun dalam dibersihkan dengan puasa. Detoksifikasi atau penetralan toksin dalam tubuh, juga bekerja lebih efektif saat puasa.
Bagi anda yang ingin diet, puasa selama 13-16 jam per hari dapat menurunkan berat badan sekitar 1,24 kg. Penurunan akan semakin signifikan pada minggu-minggu akhir bulan Ramadhan.
Tetapi penurunan berat badan yang signifikan harus dibarengi pula dengan pengaturan porsi makan saat sahur dan berbuka. Bahkan, porsi makan setidaknya satu minggu menjelang puasa. Porsi makan buka haruslah lebih sedikit jika dibandingkan dengan porsi makan sahur.
Memperbanyak konsumsi buah, sayur dan air putih adalah hal utama yang harus diperhatikan. Tidak hanya itu, saat puasa sebaiknya menghindari makanan yang terlalu manis, asin, asam, atau pedas.
“Buah yang bagus dikonsumsi saat puasa seperti pepaya, pisang, jeruk, dan kurma. Tapi kurma yang berwarna kuning, yang lebih banyak kandungan airnya. Untuk air, setidaknya enam gelas per hari. Tiga gelas saat sahur, tiga gelas saat buka.” Kata Herdinsyah, Ketua Pergizi Pangan Indonesia, saat ditemui di acara Media Briefing Makan Bijak 0.2.
Untuk mempertahankan berat badan setelah puasa, Herdinsyah menjelaskan bahwa seseorang hanya perlu makan dengan porsi cukup. Hal itu pun juga diamini oleh Dinda Parameswari, Asssociate Brand Manager Mylanta.
“Makan berlebih akan membuat seseorang boros. Selain itu perut akan menjadi begah.” pungkas dia.