Ambon, Gatra.com- Sejumlah tokoh agama di Provinsi Maluku merasa bangga dengan terselenggaranya Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 yang berlangsung aman dan damai.
Mereka menghimbau masyarakat, khususnya di Provinsi Maluku untuk tetap mempertahankan keamanan dan kedamaian hingga berakhirnya seluruh rangkaian penyelenggaraan Pemilu nanti.
"Kepada masyarakat Maluku saya menyampaikan proficiat karena telah melaksanakan pemilu dengan aman dan damai. Saya bangga dengan masyarakat Maluku," kata Uskup Diosis Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi, Jumat (3/5).
Dalam pesta demokrasi kemarin, kata Mandagi, masyarakat Maluku lebih mengutamakan kedamaian bukan pertikaian. Masyarakat mementingkan cinta kasih bukan sebaliknya kebencian.
"Karena itu saya himbau lagi sebagai tokoh agama, supaya sesudah pemilihan ini mari kita jaga kedamaian di Provinsi tercinta ini. Jangan ada pertikaian, jangan ada perselisihan dan jangan ada benci," pintanya.
Perbedaan pendapat, dalam setiap perhelatan demokrasi, menurutnya merupakan hal yang wajar. Tapi perbedaan itu tidak harus menjadikan masyarakat saling bermusuhan, namun sebaliknya diambil hikmahnya agar hidup semakin indah dalam kedamaian.
"Memang ada perbedaan, tetapi sekarang kita harus berada didalam kedamaian," harapnya.
Mandagi menghimbau warga agar tetap tenang, dalam menanti keputusan KPU terkait hasil Pemilu nanti. Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus taat aturan Perundang-Undangan atau konstitusi.
"Marilah kita menunggu hasil dari pemilu ini khususnya hasil dari pemilihan presiden dan wakil presiden. Kita menunggu sampai ada keputusan KPU, lembaga yang istimewa yang telah ditentukan oleh pemerintah, oleh rakyat. Lembaga yang nanti memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah," terangnya.
Ia berharap, dalam keputusan resmi yang disampaikan KPU nanti, masyarakat diminta tenang dan bersyukur. Masyarakat boleh bergembira, namun tidak untuk menghina mereka yang kalah.
"Sebaliknya mereka yang kalah harus berani menerima kekalahan. Karena itulah pemilihan. Tidak ada yang menang bersama dan tidak ada yang kalah bersama," ungkapnya.
Mandagi merasa yakin, bahwa rakyat Indonesia, khususnya di Maluku, dapat menerima hasil dengan penuh sukacita, gembira, aman dan damai.
"Saya yakin seyakin yakinnya, orang Indonesia, orang Maluku bukan pertama kali melakukan Pemilu. Kita sudah sering lalui dengan kedamaian dan ketentraman," tandasnya.
Senada, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Abdullah Latuapo menghimbau masyarakat agar tetap tenang menunggu hasil penghitungan dan keputusan KPU.
"Kita jangan terprovokasi dengan berita hoax, dan fitnah yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan kita orang Maluku," pinta Latuapo.
Menurutnya, saat ini pemberitaan miring yang beredar di media sosial hanya semata mata ingin merusak tatanan kehidupan masyarakat dalam kebersamaan, ketentraman dan kedamaian.
Latuapo juga menyampaikan terima kasih yang tinggi kepada masyarakat Maluku, karena berhasil melaksanakan hajat Nasional yaitu Pemilu Presiden-Wakil Presiden dan Anggota Legislatif DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan aman.
"Saya menyampaikan terima kasih yang setinggi tingginya kepada masyarakat karena pesta demokrasi, telah berlangsung dengan aman, damai, sukses dan tidak ada halangan apa apa di Maluku," salutnya.
Terpisah, Pdt DR Jhon Chr Ruhulessin, Ketua Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Maluku, mengaku sangat mengakui kematangan masyarakat Maluku dalam menjalankan pesta demokrasi. Sebab, Pemilu tahun 2019 yang kini dalam tahapan penghitungan KPU berjalan aman dan damai.
"Terhadap pemilu saya bangga karena proses yang telah berlangsung berjalan secara damai dan penuh persaudaraan. Ini memperlihatkan tentang kematangan kita berdemokrasi di Maluku," kata Ruhulessin.
Menurutnya, Pemilu hanya merupakan momen demokrasi. Olehnya itu, setelahnya masyarakat diharapkan bisa bersama sama membangun kedamaian dan persaudaraan di Maluku.
"Pasca pemilu ini menurut saya kita harus tetap merajut dan membangun perdamaian dan persaudaraan," ujarnya.
Disisi lain, Ruhulessin juga mengaku bangga dan memberikan apresiasi kepada kepolisian yang telah ditopang TNI dalam membantu seluruh proses Pemilu di Maluku. Kedua aparat bersenjata itu, memiliki andil dalam mengamankan proses Pemilu berjalan damai dan lancar.
"Kita berharap KPU dalam melaksanakan proses perhitungan sampai pleno tidak ada hambatan. Kita berdoa proses secara nasional pun berlangsung secara damai," ujarnya.
Setelah Pemilu, Ruhulessin mengaku akan mendukung orang-orang yang nantinya bersuara tentang perdamaian.
"Setelah pemilu kita berharap ada suara yang menginginkan perdamaian secara nasional. Dari tokoh agama di Maluku kami mendukung sepenuhnya," pungkasnya.
Reporter : Chen Toisuta
Editor: Birny Birdieni