Washington D.C - Gatra.com - Departemen Tenaga Kerja AS menyampaikan bahwa angka pengangguran di AS menurun menjadi 3.6% dari 3.8%. Penurunan angka ini merupakan terendah sejak Desember 1969.

Data juga menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar dunia ini menambahkan 263.000 pekerjaan dan ini lebih besar dari yang telah diperkirakan bulan lalu. Data upah pendapatan rata-rata tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,2%. Namun, jumlah orang yang bekerja paruh waktu ataupun tidak memiliki pekerjaan mencapai angka 4,7 juta.

Kepala bagian ekonomi Pantheon Macroeconomics, Ian Shepherdson, mengatakan data tersebut sebagai laporan positif. "Tetapi kenaikan gaji tidak dapat berlanjut pada kecepatan ini," katanya.  "Penurunan angka pengangguran harus terus diupayakan dan menandakan perlu banyak usaha lebih keras dan kenaikan upah lebih ditingkatkan," jelas Ian.

Dia menambahkan bahwa sementara tidak ada implikasi langsung terhadap kebijakan moneter, ada kemungkinan bahwa data serupa di masa depan dapat mendorong pemikiran ulang di The Fed.

Pada hari Rabu kemarin (2/5), pihak Federal Reserve AS telah mengindikasikan pada awal tahun 2019 tidak akan mengubah suku bunga untuk sisa tahun berjalan. The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga dan menjaga biaya pinjaman antara 2,25% -2,5%.

Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga di angka 2,25%-2,5%, Presiden AS Donald Trump menuturkan Fed harus mengurangi suku bunga sebesar 1% untuk membantu ekonomi AS meningkat dengan angka yang lebih besar dari sebelumnya.