Jakarta, Gatra.com – Selama ini, masyarakat Indonesia lebih sering membuang makanan yang tidak mereka habiskan. Baik saat makan di rumah atau pun di warung makan. Kebiasaan itu mebuat Indonesia berada pada peringkat kedua terbawah di dunia, sebagai penyumbang sampah sisa makanan, menurut Food Sustainability Index 2017 yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU).
Karena itulah, Mylanta kembali menyelenggarakan program Makan Bijak 0.2, Selasa (3/5). Setelah sebelumnya sukses dengan program Makan Bijak.
“Sebelumnya, kami telah berhasil mengedukasi lebih dari 30.000 orang dan membagikan lebih dari 15.000 kotak makan.” Kata Dinda Parameswari, Brand Manager Mylanta.
Berbeda dengan yang dilakukan tahun 2018 lalu, kali ini Mylanta mencoba lebih kreatif dalam pembuatan kotak makanannya. Mereka menambahkan ilustrasi pada tas kotak makan yang dibagikan secara cuma-cuma itu.
“Awalnya, aku dapet brief dari mereka -pihak Mylanta-, konsepnya seperti apa sih. Biar orang-orang yang lihat langsung paham, tentang apa sih ilustrasinya,” jelas Diela Maharani, selaku ilustrator yang bekerja sama dengan Mylanta.
Pada salah satu ilustrasinya, Diela menggambar sebuah keluarga yang tengah memesan makanan dan kotak berisi makanan yang telah mereka sisihkan. Tidak hanya itu, dalam ilustrasi itu ada pula gambar alam yang melatar belakanginya.
Mengenai artinya, Diela menjelaskan bahwa dengan menyisihkan makanan mereka di kotak, untuk kemudian di makan lagi, masyarakat Indonesia telah membantu mengurangi sampah makanan, yang selama ini telah menjadi salah satu momok di Indonesia.