Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan bahwa ada beberapa aspek yang harus dibenahi terkait pemilu serentak. Salah satu contohnya adalah pemisahan pemilu tergantung kualitasnya, nasional dan lokal.
"Serentak nasional dengan serentak lokal, banyak kelebihannya, kalau serentak nasional berarti pilpres, DPR pusat, dan DPD ini isu nasional tapi ketika dia serentak lokal, maka pilgub, pilwalkot, pilbup digabung dengan DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota, itu isu lokal," ujarnya kepada wartawan di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Jumat (3/5).
Hal tersebut diusulkan, sebab terdapat permasalahan di dalam pemilu serentak tahun ini, yakni 400 lebih petugas KPPS meninggal dan ribuan 3.658 petugas KPPS yang jatuh sakit. Maka dengan itu, Mardani menyebutkan ide pemilu secara serentak harus tetap ada, akan tetapi dibagi menjadi dua jenis.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut dapat mengakomodasi pro dan kontra terkait pemilu serentak. Dirinya juga mengaku telah melakukan pertemuan dengan beberapa pakar tata negara untuk membahas hal itu.
"Saya ketemu sama beberapa pakar tata negara, kita harus duduk berembuk lagi, karena 1 nyawa tidak sebanding dengan pesta demokrasi sebaik apapun, nyawa tidak bisa digantikan dengan apapun," tutur dia.
Selain memberikan masukan, Mardani juga memberikan apresiasi terkait tingkat partisipasi pemilih yang meningkat dalam pemilihan tahun ini.
"Yang harus diapresiasi lebih dahulu adalah tingkat partisipasinya dengan hampir 81%, ini sukses karena menghadirkan partisipasi di atas target 75% KPU, ini sudah luar biasa," tutupnya.