Magelang, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Magelang akan memberikan santunan kepada petugas KPPS dan PPS yang sakit ataupun meninggal saat menjalankan tugas.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan bahwa petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS) adalah pejuang demokrasi.

“Kami putuskan untuk memberi santunan Rp 10 juta bagi petugas KPPS yang meninggal dan Rp 1 juta bagi petugas pengawas yang sakit. Nominalnya memang tidak seberapa, namun ini sebagai bentuk perhatian pemerintah,” kata Zaenal, seusai Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 tingkat Kabupaten Magelang, di GOR Gemilang Setda Kabupaten Magelang, Jumat (3/5).

Anggota KPPS dan PPS di Kabupaten Magelang yang sakit hingga saat ini sebanyak 61 orang, sedangkan anggota panwas yang sakit 16 orang dan 1 anggota KPPS di Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, meninggal dunia.

Menurut Bupati, bantuan tersebut akan diserahkan sesegera mungkin setelah melakukan komunikasi dengan KPU dan Bawaslu. “Kami akan berkomunikasi dengan banyak pihak, karena pemerintah daerah tidak menganggarkan hal ini. Kami berkomunikasi dengan CSR, selain itu juga Baznas. Kita berdayakan untuk bisa maksimal membantu saudara kita ini,” katanya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M Habieb Saleh, mengatakan, ada salah satu anggotanya yang kecelakaan sehingga kepalanya harus dioperasi, yaitu atas nama Agung Kurniawan, Panwas Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan. "Yang membuat trenyuh, setelah sadar dari komanya, kalimat pertama yang keluar adalah ‘input C1 tekan piro, ayo ndang diberesi’ (input C1 sampai berapa, ayo segera diselesaikan),” katanya. 

Habieb tidak menyangka, Pemerintah Kabupaten Magelang akan memberikan santunan kepada petugas penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal. “Kami mewakili keluarga besar Bawaslu Kabupaten Magelang mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan. Semoga bantuan ini bermanfaat,” katanya.