Semarang, Gatra.com - Menjelang Ramadhan, Dinas pendidikan kota Semarang menggelar Karnaval Budaya Dugder di kawasan Simpanglima, kota Semarang. Para peserta membawa atribut dan berbusana keislaman. Mereka membuat patung 'warak ngendog' sebagai ikon dugderan khas semarang.
Sekitar 14.000 peserta , yakni pelajar SD, MI, SMP, MTs dan guru TK dari 16 kecamatan membawa kembang mayang untuk menambah semarak suasana karnaval. Karnaval dengan berjalan kaki dimulai dari Simpanglima, berputar menuju Jl Pahlawan dan berbelok ke Taman Indonesia Kaya di Jl. Menteri Supeno.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, menegatakan bahwa karnaval tersebut sekaligus sebagai pendidikan karakter bagi siswa dalam menyambut Ramadhan. "Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi salah satu agenda wisata di kota Semarang,” kata Gunawan kepada Gatra.com.
Harapan serupa disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Menurutnya karnaval tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan baik warga setempat maupun luar Kota Semarang.
Hendi menyatakan adanya karnaval itu masyarakat terlihat guyub. Pada pemilu 2019 lalu, mereka yang sebelumnya berbeda pendapat, sekarang menyatu kembali. Ia pun berharap, tahun depan acara serupa bisa diadakan. Karnaval dugderan menjadi salah satu acara kebanggaan kota Semarang.