Makassar, Gatra.com -- Bangsa Indonesia baru saja melaksanakan Pemilu 2019. Pemungutan suara sudah dilalui, namun tahapan pemilu masih berlanjut hingga 22 Mei. Patut disyukuri pemilu dilewati dengan aman.
“Dilihat dari sudut pandang pendidikan, dalam Pemilu terjadi proses pembelajaran bagi warga negara,” ujar Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional, di Lapangan Taman Siswa (Tamsis), Masamba, Kamis (2/5).
Proses pembelajaran itu, lanjut Indah, hakikatnya adalah momentum perubahan tingkah laku menuju kedewasaan berdemokrasi. Hal itu, menurut alumni Fisipol Unhas ini, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni terbentuknya warga negara yang demokratis.
“Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 13 mengatur tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab,” paparnya.
Dalam berdemokrasi, menurut Indah, adalah lumrah jika kontestasi meninggalkan jejak-jejak residual yang bisa menimbulkan keretakan, bahkan perpecahan. Untuk itu, dalam momentum demokrasi seperti ini, tanggung jawab nasional dipertaruhkan.
“Yaitu tanggung jawab untuk selalu menjaga aset vital bangsa yang tak ternilai harganya, yakni semangat kerukunan, persaudaraan dan persatuan,” tuturnya di hadapan ratusan peserta upacara Hardiknas yang kali ini mengangkat tema, “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.”
Bupati Indah lalu mengajak komponen bangsa untuk menjadikan Hardiknas sebagai momentum menitikberatkan pembangunan SDM, yang dilandasi karakter yang kuat dan kecakapan yang tinggi. Sebab hanya dengan demikian, bangsa ini mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompetitif.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada insan pendidikan dan kebudayaan, terutama para pendidik, tenaga kependidikan, pegiat PAUD, pegiat literasi, tokoh agama, pers, dan kontributor pendidik yang telah menyalakan mimpi, memberi inspirasi, dan membuka jalan terang masa depan anak bangsa,” katanya.
Baharuddin