Magelang, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengadakan pengajian dan doa bersama dalam rangka Apel Siaga Penanggulangan Bencana tahun 2019. Acara di pendopo Kantor BPBD Kabupaten Magelang, Kamis (2/5) itu bertema “Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana dan Rumah Menjadi Sekolahnya”.
Wakil Bupati Magelang, Edy Cahyana, mengharapkan perempuan menjadi pelopor keselamatan bagi keluarga dan lingkungan. “Perempuan termasuk kelompok yang paling banyak menjadi korban jika terjadi bencana. Perempuan memiliki sifat melindungi keluarganya. Kami berharap peran perempuan menjadi guru siaga baik di dalam rumah maupun kelompok sosial,” kata Edy.
Edy mengapresiasi apel siaga yang dikemas dalam bentuk pengajian. Melalui pengajian, seluruh elemen masyarakat memanjatkan doa agar situasi dan kondisi di wilayah Kabupaten Magelang tetap aman, tentram, dan jauh dari bencana.
Wakil Bupati berpesan kepada seluruh aparat, tokoh masyarakat, dan relawan agar terus mengasah kemampuan dan kompetensi sehingga menjadi ujung tombak penanganan bencana.
Ketua MUI Kabupaten Magelang, KH Afifudin LC, mengajak masyarakat waspada terhadap bencana. Dia juga mengimbau masyarakat untuk bijaksana menggunakan media sosial sehingga tidak menyebarkan hoaks terkait bencana.
Menurut Kepala Unit Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, kegiatan itu sebagai upaya penguatan spiritual setelah dilakukan upaya mitigasi bencana secara ilmiah.
“Kita harus menyadari bahwa manusia lemah, meski telah melakukan upaya mitigasi bencana. Kali ini kita berusaha mendekat kepada Tuhan yang Mahaesa agar dihindarkan dari berbagai bencana,” kata Edi.
Kabupaten Magelang merupakan daerah rawan bencana longsor, angin puting beliung, dan erupsi gunung berapi. Pada tahun 2018 terjadi 447 bencana, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 352 kejadian.
BPBD Kabupaten Magelang mendata, sejak 1 Januari 2019 hingga awal Mei terjadi 235 bencana.