Solo, Gatra.com – Band asal Surabaya, Padi, akan mengobati kerinduan penggemarnya lewat konser di De Tjolomadoe, Karanganyar, pada Jumat (3/5) malam. Dengan mengusung nama baru Padi Reborn, mereka akan kembali ke Solo setelah 14 tahun tidak tampil di kota bengawan ini.
”Kalau manggung terakhir di Solo tahun 2005 lalu. Setelah memakai nama Padi Reborn, ini pertama kalinya kami manggung lagi di sini,” ucap sang gitaris, Satriyo Yudi Wahono atau Piyu, saat meet and greet Padi di Solo, Kamis (2/5).
Menurut Piyu, ia sangat akrab dengan Kota Solo. Sebab ibunya berasal dari Margoyudan, salah satu daerah di Solo. ”Makanya saat saya datang ke sini, yang paling awal dicari adalah tengkleng. Saya juga bisa masak selat Solo,” ujar Piyu.
Setelah vakum selama tujuh tahun, penampilan Padi di bekas pabrik gula Colomadu ini menjadi obat rindu bagi para Sobat Padi, nama penggemar Padi, sekaligus ancang-ancang untuk karya anyar mereka.
Usai konser ini, Padi berencana menyiapkan materi album baru di bulan Ramadan ini. ”Kami akan bikin sesuatu yang beda. Workshop kami lakukan seminggu setelah puasa. Rilisnya kami rencanakan bulan Agustus 2019," ucapnya.
Pada jumpa pers ini, hanya empat personel muncul, minus sang vokalis Andi Fadly Arifuddin. Basis Padi, Rindra Risyanto Noor, menjelaskan, pilihan menggunakan nama Padi Reborn.
"Selama ini kami berkarya sendiri-sendiri dan tidak memakai nama Padi. Ini momen kami kembali berlima, makanya kami memilih nama Reborn," ucapnya.
Mengenai komitmen untuk kembali bersama, gitaris Ari Tri Sosianto mengibaratkan Padi Reborn seperti mobil klasik Mercedez tahun 1970-an.
"Meski body klasik, mesin baru dari Jerman. Untuk menjawab penasaran Sobat Padi, nanti dilihat langsung saat konser," katanya.