Kulonprogo, Gatra.com - Kawasan sabuk hijau untuk mitigasi bencana tsunami Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai digarap. Pada Kamis (2/5), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membantu dua ribu bibit untuk ditanam di kawasan Pantai Glagah, tepat di antara laut dan bandara.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, dua ribu bibit tanaman itu terdiri atas seribu bibit cemara udang dan seribu pulai. "Siap tanam dan Insyaallah jika dirawat dengan baik di atas 90 persen bisa hidup," kata Doni di sela acara penanaman pohon, Kamis (2/5).
Menurutnya, semua orang tahu bahwa bagian selatan Pulau Jawa memiliki patahan atau sesar. Patahan itu cukup aktif dan sewaktu-waktu bisa menimbulkan bencana tsunami.
Ia menjelaskan, pada 2010 silam, bencana itu terjadi di kawasan Pangandaran, Jawa Barat. "Pulau Jawa ini pernah mengalami peristiwa tsunami ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Kemungkinan peristiwa-peristiwa ini akan berulang pada periode yang kita tidak tahu kapan," katanya.
Oleh karena itu, mitigasi terbaik untuk menghadapi tsunami adalah menanam tanaman yang cocok di pinggir pantai, seperti cemara udang dan pulai. "Pulai ini usianya bisa di atas 500 tahun. Kemudian jenis-jenis tanaman seperti beringin, sukun, mahoni, ketapang, dan waru," katanya.
Dengan langkah ini, Doni yakin, risiko bencana di wilayah bandara menjadi minimal. "Apabila terjadi, risiko korban semakin ringan, semakin kecil, dan kerusakan yang ditimbulkan semakin sedikit," ucapnya.
Bupati Kabupaten Kulonprogo Hasto Wardoyo menambahkan, kawasan sabuk hijau di bandara ini seluas101 hektar. Areanya terbentang dari mulai Pantai Tritis sampai Congot. "Untuk (Pantai) Glagah dan Congot ini sudah mulai penanaman cemara udang," katanya.
Namun, kata dia, tak cukup penanaman pohon saja. Saat ini juga ada rencana pembuatan gumuk. Namun kepastiannya menunggu kajian Angkasa Pura (AP) I.
Mengenai tambak udang milik warga di kawasan sabuk hijau, Hasto bilang tidak masalah. Secara bertahap, tambak akan diratakan dan ditanami pepohonan. "Bulan ini saya kira belum, tapi secara bertahap akan diratakan," pungkasnya.
Reporter: Ridho Hidayat