Sigi, Sulteng, Gatra.com - Ratusan pengungsi banjir bandang di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini masih sangat membutuhkan bantuan seperti selimut, pakaian dan peralatan dapur.
"Bantuan bahan makanan sudah cukup banyak dan masih terus mengalir. Tinggal pakaian dan selimut," kata Farid, warga di Desa Balongga,Kecamatan Dolo Selatan, Kamis (2/5).
Dikatakan, di desa itu, terdapat sekitar 47 KK yang terdampak banjir bandang dan rata-rata rumah mereka rusak dan tertimbun lumpur menyusul banjir bandang yang terjadi pada 28 April 2019.
Farid mengatakan semua bantuan apapun yang masuk ke desa melalui satu pintu yakni posko bencana alam yang ada di desa tersebut.
Selanjutnya, bantuan didistribusikan kepada warga terdampak bencana dan untuk sementara ini, warga korban banjir di Desa Balongga mendapatkan makanan dari dapur umum.
"Kami tinggal mengambil makanan dari dapur umum," katanya.
Menurutnya, pihak-pihak yang ingin membantu saat ini sebaiknya difokuskan pada bantuan nonpangan seperti selimut, pakaian dan peralatan dapur.
"Yang sangat dibutuhkan juga bantuan alat-alat dapur seperti wajan,ember,panci, tempat masak nasi, gelas, sendok dan juga pakaian serta selimut," kata Faridah, ibu tangga, warga korban banjir di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan.
Apalagi, katanya hujan deras masih saja terjadi sewaktu-waktu mengguyur wilayah Kabupaten Sigi. Termasuk di Kecamatan Dolo Selatan saban hari hujan turun.
Pada malam hari, kata Faridah, udaranya sangat dingin dan mereka butuh selimut.
Banjir bandang tidak hanya menghajar Kecamatan Dolo Selatan, tetapi juga Kecamatan Gumbasa dan Kulawi. Di dua kecamatan itu, jalan yang menghubungkan Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng dengan empat kecamatan di Kabupaten Sigi putus total diterjang banjir.
Saat ini jalur tersebut tidak bisa dilewati kendaraan mobil karena badan jalan telah berubah jadi sungai.
Pihak TNI/Polri bersama dengan masyarakat telah membuka akses jalan alternatif yang hanya bisa dilewati kendaraan sepeda motor menyusuri hutan dan kebun-kebun masyarakat.
Jalan dari Palu menuju Bangga dan sebaliknya hingga kini masih terputus dan sedang diperbaiki oleh Dinas PUPR dengan mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi bencana alam.
"Jalan ke Desa Bangga masih putus," kata Mansur, anggota Babinkamtimas Desa Bolongga, seperti dilaporkan Antara.