Batanghari, Gatra.com - Kepala satuan kerja Wilayah I BPJN IV Jambi, Andre Sahatua Sirait mengatakan, pihaknya membutuhkan anggaran perbaikan jalan nasional sekitar Rp200 miliar pada 2020.
"Karena kondisi jalan yang tidak mantap itu sekitar 30 kilometer. Dari Jambi hingga batas Kabupaten Batanghari hingga Tebo, panjang jalan 120 kilometer," ujarnya kepada Gatra.com, Kamis (2/5).
Dia berkata, selain dipicu angkutan truk bermuatan tinggi, seperti batubara dan CPO, kerusakan jalan nasional juga disebabkan karena saluran drainase tidak bagus. "Strategi pertama kita akan benahi saluran drainase. Apabila air sudah lancar, baru kita perbaiki jalan," katanya.
Limit waktu perbaikan jalan nasional H-10. Berarti ada kurang lebih 20 hari kerja. Hari ini pihanya akan menggelar rapat. Apakah perbaikan akan dimulai dari arah Jambi atau sebaliknya. Karena semua kerusakan jalan prioritas untuk diperbaiki.
BPJN IV Jambi mengimbau agar larangan kendaraan melebihi muatan melintas agar betul-betul ditegakkan. Terutama pihak Dinas Perhubungan dan instansi terkait.
"Percuma juga kita perbaiki rusak lagi akibat kontribusi beban angkutan sangat berpengaruh terhadap kerusakan jalan. Tidak bisa dipungkiri kerusakan jalan akibat truk bertonase besar. Mohon dukungan dari masyarakat agar pelaksanaan pemeliharaan ini berjalan baik," katanya.
Andre mengucapkan terima kasih terutama kepada Dinas PUPR Kabupaten Batanghari atas komunikasi yang terjalin. Dia juga mohon bantuannya apabila terjadi sengketa masalah lahan atau aset Pemda yang akan kita bongkar, agar perbaikan jalan kita ini bisa terlaksana dengan baik.
"Mungkin tahun ini jalan dari Jambi sampai Kabupaten Batanghari, saya tidak bisa bilang akan bagus. Tapi seperti saya katakan tadi untuk 30 kilometer jalan, kita butuh dana besar. Perbaikan akan bertahap, mulai dari tahun 2020, 2021. Yang pasti Kementrian PU di bawah Dirjen Bina Marga tidak akan lepas tanggungjawab di sini. Kita akan berusaha semaksimal mungkin," ujarnya.