Bantul, Gatra.com – Sempat tertunda setahun, Bank Indonesia Kantor Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan panen perdana padi di lahan percontohan program corporate farming di Dusun Blawong I, Jetis, Kabupaten Bantul, Kamis (2/5).
Program ini melibatkan 77 petani yang tergabung di Kelompok Tani Barokah dengan luas lahan enam hektar.
Kepala Perwakilan BI DIY Hilman Trinawa menyatakan program ini merupakan hasil kerjasama pihaknya dengan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul.
“Program ini adalah realisasi penelitian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dan akan berjalan sampai 2020,” jelas Hilman.
Corporate framing merupakan bentuk usaha tani sehamparan yang dikelola dengan mengonsolidasikan lahan dengan cara menghilangkan pematang sawah.
Lahan dikelola penuh oleh tim teknis. Seluruh proses pertanian, mulai penanaman sampai pemasaran hasil panen sampai persiapan masa panen berikutnya, pun dikontrol ketat.
“Proses produksi dan hasil panen akan menjadi bahan evaluasi untuk masa tanam berikutnya sesuai siklus tanam,” katanya.
Menurut Hilman, dari sisi ekonomi sistem ini menguntungkan karena ada efisiensi biaya dan waktu produksi dengan hasil produksi lebih besar. Dengan menjadikan petani sebagai pemilik saham di sistem ini, keuntungan mereka jauh lebih besar dibandingkan jika sawah dikelola sendiri.
“Ke depan petani juga akan kami latih untuk menggerakkan unit usaha ekonomi yang fokus pada pengelolahan hasil produksi lanjutan. Sehingga mereka tidak kehilangan mata pencarian ekonomi,” lanjutnya.
Sebagai proyek percontohan, Hilman mengatakan program ini akan diperluas. Semua pihak diharap mau membantu untuk mengurangi kendala dalam mengkonsolidasi lahan pertanian.